Pagi hari tepat seminggu yang lalu, 5 November 2023, Stasiun Gondangdia penuh lautan manusia beratribut Palestina. Mereka bergerak menuju ke arah Jl. M.I Ridwan Rais, melewati Kedutaan Besar Amerika Serikat dan berbelok ke arah pintu tenggara Monumen Nasional.
Pagi itu menjadi saksi sejarah besarnya dukungan rakyat Indonesia untuk kebebasan Palestina dari belenggu Israel. Aksi yang dilakukan kurang lebih 4 jam tersebut merupakan buntut dari serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.Â
Tercatat hingga 10 November 2023, serangan Israel telah menewaskan kurang lebih 11.000 jiwa dan 4506 di antaranya adalah anak-anak.
Bachtiar Nasir selaku ketua pelaksana mengklaim setidaknya ada 2 juta orang yang mengikuti aksi bela Palestina di Monas. Saya sendiri kurang yakin jumlahnya, tapi dari pantauan drone memang terlihat padat dan banyak. Jumlah tersebut belum termasuk yang berteduh di bawah pepohonan di area Monas dan tak tertangkap kamera.
Massa sendiri datang dengan berbagai moda transportasi. Commuterline yang harusnya lengang di hari minggu berubah padat dan sesak. Tiga stasiun menjadi tujuan terbanyak, stasiun Gondangdia, Sudirman, dan Cikini. Banyak motor dan mobil juga terlihat terparkir di area sekitar Monas.
Tak hanya warga Jakarta dan sekitarnya, aksi ini juga diikuti oleh warga dari luar daerah. Tak hanya orang dewasa, aksi ini juga diikuti oleh lansia, anak-anak bahkan balita.
Banyak anak-anak membawa dan mengenakan berbagai macam atribut seperti ikat kepala, syal, bendera, tulisan atau poster berisi dukungan kepada Palestina atau hujatan terhadap Israel.
Di tengah kerumunan, terlihat seorang ayah tengah mengabadikan aksi anaknya yang sedang mengibarkan bendera Palestina. Sesekali sang ayah meneriakkan kalimat yang kemudian diikuti oleh teriakan si anak, "Free Palestine!"
Belakangan dari media sosial saya jadi tahu bahwa ternyata putri Zaskia Adya Mecca, Kala Madali, juga turut serta dalam aksi tersebut. Kala memakai kaos hitam sembari membawa poster bertuliskan "Bombing Kids is Not a Self Defense".