Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Blogger - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melihat Keindahan dan Kemegahan Masjid Sheikh Zayed Solo Senilai 300 Miliar

26 April 2023   22:36 Diperbarui: 26 April 2023   22:41 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barisan salat perempuan di masjid Sheikh Zayed  Solo (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)

Cuaca yang sedang panas-panasnya tak membuat orang-orang yang merayakan lebaran surut semangat. Beberapa hari setelah selesai bersilaturahmi ke tempat saudara, saya sekeluarga besar memutuskan untuk berkunjung ke masjid Raya Sheikh Zayed di Solo.

Mumpung ada kesempatan pulang kampung ke Sukoharjo kami ingin melihat secara langsung Masjid yang disebut-sebut sebagai hadiah dari presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) kepada Indonesia tersebut.

Masjid Sheikh Zayed sendiri sudah diresmikan oleh presiden Jokowi dan presiden PEA Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan pada 14 November 2022 lalu. Masjid ini juga disebut sebagai replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque yang berada di Abu Dhabi UEA.

Lokasi tepatnya ada di Cinderejo Lor, RT06/RW05 Gilingan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.

masjid Sheikh Zayed (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)
masjid Sheikh Zayed (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam setengah akhirnya kami pun sampai di sana menjelang salat Dhuhur. Sampai di lokasi kami memilih parkir di seberang rel kereta api. Dari parkiran kami masih harus berjalan kaki sejauh 350 meter.

Jika tak tahan dengan panasnya matahari bisa sewa ojek dengan membayar Rp.5000,- saja. Ada juga orang yang menawari plastik untuk tempat sandal dan meminta bayaran seikhlasnya. Saya pun memberinya Rp.5000,- dan mendapatkan beberapa lembar plastik.

Kubah masjid dengan dominasi warna putih sudah terlihat dari tempat kami parkir. Saya pun memilih berjalan kaki sambil menuju ke arah kubah tersebut. Ada banyak penjual makanan serta minuman di sepanjang perjalanan menuju ke masjid.

Antrian masuk masjid Sheikh Zayed Solo (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)
Antrian masuk masjid Sheikh Zayed Solo (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)

Begitu hampir sampai, kami diarahkan untuk masuk melalui gerbang pintu utama. Di sana kami harus melalui pintu metal detector dan menaruh barang bawaan di sebelah kanan untuk dicek dengan mesin X-Ray.

Kami harus masuk secara bergantian karena antrian yang mengular. Rupanya banyak pengunjung yang juga memanfaatkan momen lebaran untuk berwisata religi bersama keluarga.

Petugas tengah mengecek pengunjung masjid Sheikh Zayed Solo (doc.pribadi/Ire Rosana  Ullail)
Petugas tengah mengecek pengunjung masjid Sheikh Zayed Solo (doc.pribadi/Ire Rosana  Ullail)

Memasuki area masjid kita diwajibkan untuk melepas alas kaki. Saya pun menyimpan sandal di plastik yang tadi sudah di beli dari parkiran.

Terlihat banyak orang tengah duduk-duduk di teras masjid bersama rombongan masing-masing. Kami pun memilih lokasi yang masih kosong untuk beristirahat.

Ada banyak aturan yang harus dipatuhi ketika memasuki area masjid seperti larangan membawa senjata tajam, makanan dan minuman, hewan peliharaan, kereta dorong bayi, sepeda, payung dan lain sebagainya.

Di depan sekitaran masjid terdapat kolam berwarna biru jernih yang saya juga belum tahu fungsingya namun petugas mengimbau untuk tidak bermain dengan air tersebut.

Kolam di sekitar teras masjid Sheikh Zayed (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)
Kolam di sekitar teras masjid Sheikh Zayed (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)

Karena datang pas jam salat Dhuhur kami pun melaksanakan salat secara bergantian. Ruang wudhu dan toilet perempuan ada di sebelah kanan masjid. Begitu saya sampai di sana ternyata antrian sudah mengular menuju ke lantai bawah.

Jalan menuju tempat wudhu memang sedikit sempit namun setelah sampai di bawah ternyata luas sekali. Ada ratusan kran dan banyak kamar mandi di area wudhu. Kata saudara saya yang pernah ke Makkah, area wudhunya mirip dengan yang ada di Makkah.

Setelah berhasil berwudhu saya bersama saudara kembali naik untuk melaksanakan salat dzuhur di luar area utama. Karena harus bergantian dengan pengunjung lain, kami pun melaksanakan salat dengan cepat dan seperlunya saja.

Barisan salat perempuan di masjid Sheikh Zayed  Solo (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)
Barisan salat perempuan di masjid Sheikh Zayed  Solo (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)

Untuk area utama sendiri diprioritaskan untuk jamaah laki-laki sedangkan perempuan bisa memakai lantai 2 dan teras di sekitar area utama.

Masjid Sheikh Zayed terlihat luas dan megah dengan dominasi warna putih dan hiasan warna emas. Masjid ini dibangun di atas lahan 3 hektar selama kurang lebih 1 tahun 8 bulan dan disebut-sebut menghabiskan dana senilai 300 miliar.

Melansir dari kompas.com, bangunan utama masjid ini luasnya mencapai 8000 meter dan mampu menampung hingga 10.000 jamaah.

Selain fungsi utamanya yaitu untuk salat, masjid Sheikh Zayed juga memiliki beberapa fasilitas lain seperti islamic center, Taman Pendidikan Al-Qur'an, madrasah, serta tempat perkembangan ekonomi syariah yang menjual produk-produk halal market.

Selain menjadi destinasi wisata religi baru, masjid ini juga membuka perekonomian bagi masyarakat sekitar terbukti dari banyaknya penjual makanan dan minuman yang laris manis di sekitar area masjid serta jasa-jasa seperti ojek dan fotografi juga terlihat hilir mudik di area masjid.

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke masjid Sheikh Zayed, saya sarankan untuk menghindari hari-hari libur nasional karena akan padat pengunjung.

Banyaknya pengunjung ketika libur lebaran di masjid Raya Sheikh Zayed Solo (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)
Banyaknya pengunjung ketika libur lebaran di masjid Raya Sheikh Zayed Solo (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)

Masyaallah bertambah satu lagi masjid megah di Indonesia,semoga itu semua bisa menambah keimanan serta keislaman umat islam di negeri ini!***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun