Kami harus masuk secara bergantian karena antrian yang mengular. Rupanya banyak pengunjung yang juga memanfaatkan momen lebaran untuk berwisata religi bersama keluarga.
Memasuki area masjid kita diwajibkan untuk melepas alas kaki. Saya pun menyimpan sandal di plastik yang tadi sudah di beli dari parkiran.
Terlihat banyak orang tengah duduk-duduk di teras masjid bersama rombongan masing-masing. Kami pun memilih lokasi yang masih kosong untuk beristirahat.
Ada banyak aturan yang harus dipatuhi ketika memasuki area masjid seperti larangan membawa senjata tajam, makanan dan minuman, hewan peliharaan, kereta dorong bayi, sepeda, payung dan lain sebagainya.
Di depan sekitaran masjid terdapat kolam berwarna biru jernih yang saya juga belum tahu fungsingya namun petugas mengimbau untuk tidak bermain dengan air tersebut.
Karena datang pas jam salat Dhuhur kami pun melaksanakan salat secara bergantian. Ruang wudhu dan toilet perempuan ada di sebelah kanan masjid. Begitu saya sampai di sana ternyata antrian sudah mengular menuju ke lantai bawah.
Jalan menuju tempat wudhu memang sedikit sempit namun setelah sampai di bawah ternyata luas sekali. Ada ratusan kran dan banyak kamar mandi di area wudhu. Kata saudara saya yang pernah ke Makkah, area wudhunya mirip dengan yang ada di Makkah.
Setelah berhasil berwudhu saya bersama saudara kembali naik untuk melaksanakan salat dzuhur di luar area utama. Karena harus bergantian dengan pengunjung lain, kami pun melaksanakan salat dengan cepat dan seperlunya saja.