Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Blogger - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melihat Keindahan dan Kemegahan Masjid Sheikh Zayed Solo Senilai 300 Miliar

26 April 2023   22:36 Diperbarui: 26 April 2023   22:41 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami harus masuk secara bergantian karena antrian yang mengular. Rupanya banyak pengunjung yang juga memanfaatkan momen lebaran untuk berwisata religi bersama keluarga.

Petugas tengah mengecek pengunjung masjid Sheikh Zayed Solo (doc.pribadi/Ire Rosana  Ullail)
Petugas tengah mengecek pengunjung masjid Sheikh Zayed Solo (doc.pribadi/Ire Rosana  Ullail)

Memasuki area masjid kita diwajibkan untuk melepas alas kaki. Saya pun menyimpan sandal di plastik yang tadi sudah di beli dari parkiran.

Terlihat banyak orang tengah duduk-duduk di teras masjid bersama rombongan masing-masing. Kami pun memilih lokasi yang masih kosong untuk beristirahat.

Ada banyak aturan yang harus dipatuhi ketika memasuki area masjid seperti larangan membawa senjata tajam, makanan dan minuman, hewan peliharaan, kereta dorong bayi, sepeda, payung dan lain sebagainya.

Di depan sekitaran masjid terdapat kolam berwarna biru jernih yang saya juga belum tahu fungsingya namun petugas mengimbau untuk tidak bermain dengan air tersebut.

Kolam di sekitar teras masjid Sheikh Zayed (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)
Kolam di sekitar teras masjid Sheikh Zayed (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)

Karena datang pas jam salat Dhuhur kami pun melaksanakan salat secara bergantian. Ruang wudhu dan toilet perempuan ada di sebelah kanan masjid. Begitu saya sampai di sana ternyata antrian sudah mengular menuju ke lantai bawah.

Jalan menuju tempat wudhu memang sedikit sempit namun setelah sampai di bawah ternyata luas sekali. Ada ratusan kran dan banyak kamar mandi di area wudhu. Kata saudara saya yang pernah ke Makkah, area wudhunya mirip dengan yang ada di Makkah.

Setelah berhasil berwudhu saya bersama saudara kembali naik untuk melaksanakan salat dzuhur di luar area utama. Karena harus bergantian dengan pengunjung lain, kami pun melaksanakan salat dengan cepat dan seperlunya saja.

Barisan salat perempuan di masjid Sheikh Zayed  Solo (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)
Barisan salat perempuan di masjid Sheikh Zayed  Solo (doc.pribadi/Ire Rosana Ullail)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun