Di masa menunggu terlihat beberapa orang asik main Mobile Legend, beberapa diantaranya beristirahat, rebahan dan ada juga yang berjalan kaki menuju pom bensi sekitar 200 meteran dari stasiun untuk beli bensin dengan menggunakan botol aqua bekas.
Syarat penyerahan motor memang salah satunya harus mengosongkan isi bensin sehingga banyak orang bersiap-siap untuk mengisinya kembali.
Di sebelah tempat saya rebahan ada seorang ibu dan anak perempuannya yang masih kecil. Mereka tengah menunggu sang ayah yang sedang mengurus administratif. Iseng saya ajak ngobrol si ibu tadi dan ternyata ia mau pulang ke Wonogiri. What??
Saya pikir saya sudah cukup jauh menempuh jarak 1 jam di tengah malam tapi ternyata ada yang lebih jauh. Saya pun bertanya mengapa ia tidak mendaftar untuk arah Solo. Ia pun bercerita kehabisan kuota untuk Solo sehingga terpaksa mengambil kuota Semarang Tawang.
Semula saya mengira mereka yang mengambil kuota Semarang Tawang pastilah orang-orang dengan tujuan daerah Semarang sekitarnya, Demak, Pati, Kudus, Ungaran, Kendal tapi ternyata ada Klaten, Wonogiri dan Temanggung juga.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya motor saya pun datang. Saya pun ngacir ke pom bensin karena masih yakin ada sisa bensin meski sedikit. Alhamdulillah pukul setengah satu malam saya sampai di kampung halaman dengan selamat.
Sungguh pengalaman luar biasa bisa bertemu orang-orang asing, mendengar cerita mereka dan tiduran di pelataran parkir. Next, menyesap pengalaman apa lagi ya? ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H