Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Lainnya - irero

Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Isi Dompet Jebol Pasca Lebaran? Simak Strategi Mengatur Keuangan Berikut ini

16 April 2023   10:33 Diperbarui: 18 April 2023   10:56 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pexels / Yan Krukau

Dari total 12 bulan dalam setahun, ramadan merupakan salah satu bulan yang cukup padat dan rapat dari segi pengeluaran keuangan. Banyak pengeluaran yang tidak dirasakan dan disadari oleh kebanyakan orang. Tau tau sudah habis saja!

Awal Syawal menjadi puncaknya jumlah pengeluaran. Bahkan beberapa ada yang menyebut penghasilan satu tahun habis dalam satu bulan. Yap, orang-orang tidak terlalu itung-itungan untuk hari raya, toh kalaupun mau dihitung titik pengeluaranya memang banyak juga.

Uang Tunjangan Hari Raya (THR) dipastikan habis dan bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Sebetulnya hal semacam ini memuat 2 sisi, positif dan negatif.

Positifnya alhamdulillah masih diberi kecukupan untuk merayakan di kampung halaman serta bisa berbagi kepada saudara dan keluarga terdekat. Negatifnya adalah seringkali pengeluaran tersebut tidak terkendali, akibatnya hari-hari setelah lebaran jadi keteteran.

Dari sini bisa disimpulkan pentingnya mengatur keuangan sedari ramadan hingga sesudah lebaran agar tidak terjadi pengeluaran di luar batasan. Kita perlu menyadari bahwa masih ada hari setelah lebaran atau minimal hingga hari gajian.

Oleh karena itulah diperlukan upaya-upaya penyelamatan. Jangan sampai setelah pulang kampung, kehidupan kita jadi kurang beruntung dan jangan sampai setelah hari raya hari selanjutnya justru merana.

Lalu bagaimanakan strategi mengatur keuangan agar tidak kebobolan? Simak penjelasan poin-poin berikut.

1. Merencanakan total pendapatan

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah merencanakan total pendapatan, dari mana saja serta berapa jumlahnya.

Misalnya untuk pedagang bisa dikira-kira pendapatan yang akan masuk selama kurun waktu ramadan dan lebaran.

Untuk pegawai swasta sendiri bisa dengan memperkirakan total gaji, THR dan uang tahunan jika ada.

2. Membagi menjadi 3 bagian

Ada tiga waktu yang harus diperhatikan yaitu selama ramadan, selama lebaran serta pasca lebaran (sampai hari gajian berikutnya).

Jumlah pendapatan alangkah baiknya jika dibagi menjadi 3 persentase. Misalnya untuk ramadan 30%, lebaran 45% dan pasca lebaran 25%. Persentase tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Misalnya saja jika seseorang butuh dana yang lebih besar lagi untuk pulang kampung maka bisa menambahkan angka persentase lebaran.

Selanjutnya membagi pendapatan sesuai dengan persentase lalu memisahkannya, kalau perlu ditempatkan di tempat yang terpisah.

Tidak masalah jika THR dapat di tengah-tengah ramadan, tinggal masukkan sesuai kebutuhan dari masing-masing persentase tersebut.

3. Menyusun detail pengalokasian

Jika pembagian 3 waktu sudah dilakukan selanjutnya membuat rincian serta detail dari masing-masing kebutuhan. Misalnya saja untuk ramadan kebutuhan yang diperlukan antara lain : kebutuhan makan (buka dan sahur) selama ramadan, perkiraan kebutuhan bukber, biaya zakat, dan lain-lain.

Sementara untuk lebaran meliputi; biaya tiket mudik, jumlah angpao, biaya parcel, serta transportasi selama lebaran dan lain sebagainya. Semakin detail maka semakin baik.

Selanjutnya alokasikan dana sesuai biaya yang dibutuhkan dan tempatkan di tempat yang terpisah. Contoh masukkan ke dalam amplop dengan masing-masing diberi keterangan untuk uang tunai, sementara jika berupa tabungan maka bisa dipisahkan melalui beberapa rekening atau e wallet.

Jangan lupa buat dana cadangan untuk mengantisipasi hal yang tidak terduga.

4. Mendisiplinkan diri

Jika rencana sudah disusun dengan baik tinggal bagaimana kita mendisiplinkan diri terhadap perencanaan yang telah dibuat. Di sini kesadaran diri untuk berdisiplin sangatlah diperlukan agar perencanaan yang telah dibuat tidak sia-sia. 

Salah cara untuk membantu disiplin adalah membuat dan membagi perencanaan tersebut bersama partner sehingga bisa saling mengingatkan.

Jika semua poin-poin tersebut dilakukan inshaallah keuangan kita tetap sehat selama ramadan, lebaran hingga pasca lebaran. Jadi tidak ada istilah bangkrut dan tidak bisa melanjutkan hidup hingga gajian berikutnya. Selamat mencoba ya!***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun