Kesuksesan JIVE (Jakarta International Vape Expo) 2022 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran 28-29 Mei lalu menjadi ajang kebangkitan industri vape pasca tersungkur selama masa pandemi Covid-19.
Tak dipungkiri, pandemi covid 19 melemahkan banyak sektor ekonomi tak terkecuali para pelaku industri vape. Perubahan gaya hidup selama pandemi serta turunnya pendapatan masyarakat menjadi salah satu alasan melemahnya bisnis industri e-liquid ini.
Founder vapepackers Rhomedal Aquino melalui vapeboss.co.id mengatakan bahwa Jakarta International Vape Expo 2022 adalah pagelaran yang mempertemukan antara produsen luar negeri dan distributor Indonesia dan begitu pula sebaliknya.
Rhomedal mengklaim JIVE 2022 banjir puluhan ribu pengunjung. Hal tersebut dibuktikan dari banyaknya tiket yang terjual.
Selain stand booth yang diisi oleh para stakeholder, JIVE 2022 juga dimeriahkan oleh sejumlah artis papan atas seperti J-Rocks, Andmesh Kamaleng, artis jebolan Rising Star Miriam Eka serta DJ cantik Siva Aprilia.
Berbagai promo menarik juga ditawarkan untuk para pengunjung diantaranya free liquid 60 ml untuk pembelian produk senilai 300 ribu rupiah, free kaos untuk pembelian produk senilai 500 ribu rupiah sementara untuk pembelian produk senilai 1 juta rupiah akan mendapat bag serta kupon undian berhadiah helm RSV.
JIVE 2022 sendiri diharapkan dapat membangkitkan kembali nadi industri UMKM yang sempat melemah sekaligus menjadi batu loncatan agar industri vape di negeri ini bisa menjadi lebih besar dan semakin berkembang.
Berperan aktif dalam perkembangan industri vape di Indonesia, Rhomedal juga merupakan Vice President di J99 Vape. J99 Vape adalah anak perusahaan dari J99 Corp yang bergerak di bidang Hasil Produk Tembakau Lainnya (HPTL) yang memproduksi liquid e-cigarettes/ vapor.
Selain memproduksi liquid, J99 Vape juga membuka jasa pembuatan liquid e-cigarettes yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan, melayani additional service berupa cetak label, cetak kemasan serta produksi cotton dan coil.
Meski terhitung baru berdiri namun J99 Vape telah menunjukkan keseriusan dalam industri ini. Hal tersebut dibuktikan dengan menjadi sponsor utama JIVE 2022.
Rhomedal Aquino mengungkapkan, tujuan J99 Vape mendukung acara tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa Indonesia memang telah dipandang sebagai salah satu barometer industri vape dunia dan menjadi salah satu pemain utama.
Perusahaan yang memiliki kurang lebih 98 ribu followers di Instagram ini menawarkan berbagai macam varian liquid diantaranya adalah Andromeda, Andromeda Salt Nicotine, Big Bang, Gelato serta  Tercyduk yang merupakan produk kolaborasi bersama Majelis Lucu Indonesia. Selain liquid, J99 Vape juga menjual aksesori berupa coil dan cotton.
Â
Dalam praktiknya, J99 Vape juga memaksimalkan penjualan melalui sistem kemitraan. Prosedur yang harus dilalui untuk menjadi mitra antara lain dengan terlebih dahulu mengajukan request baru kemudian menyetujui perjanjian kerjasama sebagai mitra bisnis.
Setelah itu pelamar akan mendapat ID seller dan diharuskan melengkapi dokumen persyaratan dan mengirimkannya ke J99 Vape. Jika sudah lengkap baru kemudian seller bisa melakukan PO (purchase Order) dan mendapat kiriman barang.
Sejak masuk ke Indonesia tahun 2012, industri vape terus mengalami peningkatan. Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) menyebutkan data pengguna vape tahun 2020 mencapai 2.2 juta sebelum pada akhirnya anjlok sebanyak 50-60 persen pada masa pandemi. Angka tersebut sebenarnya sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding tahun 2018 yang hanya mencapai 1,2 juta pengguna.
Meningkatnya jumlah pengguna juga mengindikasikan meningkat pula jumlah pelaku usaha di bidang terkait.
APVI mencatat distributor dan importir rokok elektrik telah mencapai 150 perusahaan sementara jumlah produsen liquid ada sekitar 300 pabrik, produsen alat serta aksesori sebanyak 100 perusahaan serta pengusaha lain yang bergerak di bidang HPTL (Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya) mencapai 50 orang.
Industri HPTL sendiri disinyalir telah menyerap tenaga kerja hingga 50 ribu orang sementara outlet penjualan sendiri sudah mencapai 5000 outlet.
Selain mendongkrak UMKM, industri vape juga telah menyumbang pendapatan hingga 680, 36 miliar dari cukai HPTL Ekstrak dan Esense Tembakau (EET) cair di tahun 2020. Tentunya angka tersebut dinilai cukup tinggi untuk menarik perhatian pemerintah terhadap industri vape di tanah air.
Hal senada dikemukakan oleh Kepala Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin, Mogadishu Djati Ertanto yang berpendapat bahwa pemerintah perlu segera menyusun regulasi dan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk HPTL.
Momen meredanya covid-19 menjadi awal yang baik untuk mengembalikan kiprah industri vape di tanah air. Tentunya hal tersebut perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak baik para pelaku industri lokal itu sendiri maupun pemerintah. Bangkitnya industri vape diharapkan turut membantu menggerakkan roda perekonomian Indonesia  agar menjadi lebih baik. (irerosana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H