Rhomedal Aquino mengungkapkan, tujuan J99 Vape mendukung acara tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa Indonesia memang telah dipandang sebagai salah satu barometer industri vape dunia dan menjadi salah satu pemain utama.
Perusahaan yang memiliki kurang lebih 98 ribu followers di Instagram ini menawarkan berbagai macam varian liquid diantaranya adalah Andromeda, Andromeda Salt Nicotine, Big Bang, Gelato serta  Tercyduk yang merupakan produk kolaborasi bersama Majelis Lucu Indonesia. Selain liquid, J99 Vape juga menjual aksesori berupa coil dan cotton.
Â
Dalam praktiknya, J99 Vape juga memaksimalkan penjualan melalui sistem kemitraan. Prosedur yang harus dilalui untuk menjadi mitra antara lain dengan terlebih dahulu mengajukan request baru kemudian menyetujui perjanjian kerjasama sebagai mitra bisnis.
Setelah itu pelamar akan mendapat ID seller dan diharuskan melengkapi dokumen persyaratan dan mengirimkannya ke J99 Vape. Jika sudah lengkap baru kemudian seller bisa melakukan PO (purchase Order) dan mendapat kiriman barang.
Sejak masuk ke Indonesia tahun 2012, industri vape terus mengalami peningkatan. Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) menyebutkan data pengguna vape tahun 2020 mencapai 2.2 juta sebelum pada akhirnya anjlok sebanyak 50-60 persen pada masa pandemi. Angka tersebut sebenarnya sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding tahun 2018 yang hanya mencapai 1,2 juta pengguna.
Meningkatnya jumlah pengguna juga mengindikasikan meningkat pula jumlah pelaku usaha di bidang terkait.
APVI mencatat distributor dan importir rokok elektrik telah mencapai 150 perusahaan sementara jumlah produsen liquid ada sekitar 300 pabrik, produsen alat serta aksesori sebanyak 100 perusahaan serta pengusaha lain yang bergerak di bidang HPTL (Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya) mencapai 50 orang.
Industri HPTL sendiri disinyalir telah menyerap tenaga kerja hingga 50 ribu orang sementara outlet penjualan sendiri sudah mencapai 5000 outlet.