Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Lainnya - irero

Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bawang Merah Jual Mahal, Gula Pasir Ngajak Main Petak Umpet

29 April 2020   21:45 Diperbarui: 29 April 2020   21:55 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama halnya dengan bawang merah yang harganya naik hampir 100%, gula pasir justru mengajak masyarakat main petak umpet. Bagaimana tidak, ketika dicari di minimarket selalu saja kosong. Harga gula pasir di minimarket memang masih stabil diangka Rp. 12.500,- sementara harga di warung mencapai Rp. 20.000 per kg. Mungkin itu pulalah yang menyebabkan masyarakat membidik stok gula di minimarket.

Sialnya, saya selalu saja tak kebagian sehingga mau tak mau harus membeli gula tanpa kemasan di warung terdekat. Itupun tak selalu mujur, karena lebih sering kosong. Seringkali saya harus pre order terlebih dahulu dan baru dapat satu sampai 2 hari setelahnya. Di masa pandemi, para pemilik warung ternyata tidak bisa belanja stok setiap saat seperti sebelum-sebelumnya. Mereka menunggu hingga bahan-bahan lain kosong terlebih dahulu untuk meminimalisir kegiatan ke luar rumah.

Saya salah seorang gemar memasukkan gula pasir di setiap masakan, bahkan untuk sayur sop dan  bayam. Saya juga adalah penggemar es teh manis garis keras. Satu gelas teh saya biasa pakai 2 sendok makan gula pasir. Karena sudah kebiasaan  maka ketika sehari saja tak mengkonsumsi gula, lidah terasa pahit dan tubuh terasa lemas.

Terlebih ketika puasa, banyak aneka menu yang dibuat dengan menggunakan gula. Contohnya saja teh anget, puding dan aneka kue-kue manis ramadan lainnya. Solusinya ya diganti dengan gula merah atau gula aren atau kami lebih sering menyebutnya gula jawa. Dalam kondisi benar-benar habis, gula merah bisa dimaksimalkan untuk mengganti gula pasir.

Tapi alih-alih mengganti saya cenderung mengurangi pemaikan gula pasir. Berbuka dengan air putih biasa, tidak memakai gula di dalam masakan utama dan tidak membuat kue-kue dengan bahan gula pasir.

Meski gula pasir dan bawang merah sedang naik harga namun kita patut bersyukur karena harga bahan-bahan makanan yang lain cenderung stabil. Hari ini saya membeli satu ekor ayam seharga Rp. 27.000,- telur 1 kg seharga Rp. 20.000,- serta beberapa sayur-sayuran seperti daun singkong, bayam, kangkung yang dihargai Rp.3000,- per ikat. Yang patut disyukuri lagi adalah harga cabai juga stabil, tentu masyarakat Indonesia tak bisa membayangkan jika bahan yang satu juga ikut meroket. Pupuslah aneka sambal-sambal ramadan kali ini.

Sekian laporan harga hari ini & selamat menjalankan ibadah puasa semuanya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun