Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Corona yang Semakin Meluas dan Barisan Masyarakat yang Keras Kepala

16 Maret 2020   08:48 Diperbarui: 16 Maret 2020   09:00 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika pemahaman akan kepedulian pencegahan dari anggota keluarga kurang maka proses pencegahan akan semakin sulit. Tindakan kita yang menolak untuk bersalaman dan mencium tangan akan dianggap lebay dan kurang sopan.

Ketidakpedulian masyarakat semacam itu menimbulkan keengganan bagi siapa saja yang ingin melakukan pencegahan. Orang yang ingin melakukan pencegahan malah jadi tidak nyaman, tidak enak, dipandang berbeda atau bahkan disepelekan.

Ada sikap yang mulai saya hapal dari masyarakat kita. Bahwa kecemasan akan suatu bencana atau wabah itu datang pada radius yang sangat dekat. Jika bukan sebelah rumah sendiri yang mengalami, maka orang merasa bencana masih jauh. Namun jika sudah kejadian ada yang meninggal, orang dengan mudah akan berkata  "itu takdir."

Soal takdir Tuhan memang sering dipakai untuk menjawab berbagai persoalan di masyarakat kita. Hal itu pulalah yang menambah sulitnya kesadaran masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan. 

Bahkan keluarga saya sendiri menjawab "lillahi ta'ala aja"" artinya kita serahkan semua kepada Allah saja. 

Tentu saya tidak keberatan dengan anggapan seperti itu, tapi maksud saya adalah kita tetap berserah diri kepada Allah sembari tetap melakukan upaya pencegahan. Setelah berusaha barulah berserah diri. Gitu lho. 

Saya tidak ingin memperpanjang terkait urusan dengan takdir dan Tuhan karena itu ranah Tuhan, tapi sebagai manusia bukankah kita dibekali akal dan ilmu untuk menghadapi setiap persoalan hidup?

Kita sebaiknya mulai berpikir bahwa mungkin saja sikap keras kepala kita ini tidak hanya berpotensi untuk merugikan diri sendiri tapi juga orang lain. 

Sampai di sini kita sadar bahwa untuk bebas dari corona diperlukan kerjasama dengan orang lain. Kita juga sadar bahwa apapun tindakan kita bisa jadi berpengaruh terhadap orang lain. 

Atau jangan-jangan, semakin menyebarnya firus ini juga dipengaruhi oleh sikap masyarakat yang acuh tak acuh dan malas melakukan pencegahan?

Cemas yang berlebihan memang tidak membantu, tapi sikap santai dan kurang aware bisa jadi jalan merebaknya virus menjadi semakin luas. Kewaspadaan dan kesadaran diri sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran yang semakin luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun