Pasar bunga Bandungan sendiri punya beberapa penjual bunga dadakan yang terbagi menjadi dua; penjual mawar tabur dan penjual bunga buket.
Letaknya biasanya di emperan menuju jalan masuk atau menempati sisi-sisi yang masih kosong. Mereka menggelar terpal atau alas apapun untuk meletakkan barang dagangannya.
Penjual-penjual tersebut tak lain adalah warga Bandungan yang tak mau ketinggalan memanfaatkan momen nyekar menjelang lebaran untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Selain daripada pelanggan tetap, muncul juga pembeli dadakan yang membeli untuk dijual kembali. Mereka tersebar beberapa titik pasar seperti pasar Babadan, pasar Bandarjo, pasar karangjati dan pasar-pasar lain di wilayah Semarang dan sekitarnya.
Bunga buketan dari Bandungan biasanya satu jenis dan satu warna, reseller akan membeli beberapa buket berbeda jenis lalu merangkai sendiri menjadi buket yang lebih kecil. Di pasar biasa hasil rangkaian tersebut dibandrol harga 20 -- 25 ribu rupiah, tergantung pintar-pintar kita menawar.
Begitulah suasana hari menjelang lebaran di daerah kami. Selain untuk mengirim doa, tradisi Nyekar rupanya juga meningkatkan penghasilan serta omset para penjual dan petani bunga di Bandungan dan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H