Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Lainnya - irero

Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Tradisi Nyekar dan Omzet Penjual di Pasar Bunga Bandungan

13 Juni 2018   12:05 Diperbarui: 14 Juni 2018   21:20 2837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc.Pribadi/irerosanaullail

Pasar bunga Bandungan sendiri punya beberapa penjual bunga dadakan yang terbagi menjadi dua; penjual mawar tabur dan penjual bunga buket.

Letaknya biasanya di emperan menuju jalan masuk atau menempati sisi-sisi yang masih kosong. Mereka menggelar terpal atau alas apapun untuk meletakkan barang dagangannya.

Penjual-penjual tersebut tak lain adalah warga Bandungan yang tak mau ketinggalan memanfaatkan momen nyekar menjelang lebaran untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Doc.Pribadi/reseller
Doc.Pribadi/reseller
Penjual-penjual ini juga hanya ada saat momen ramadan sementara di hari biasa hanya ada penjual-penjual tetap. Jadi jika ada pernikahan atau event-event tertentu yang memerlukan dekorasi bunga hidup, dari sanalah asalnya.

Selain daripada pelanggan tetap, muncul juga pembeli dadakan yang membeli untuk dijual kembali. Mereka tersebar beberapa titik pasar seperti pasar Babadan, pasar Bandarjo, pasar karangjati dan pasar-pasar lain di wilayah Semarang dan sekitarnya.

Bunga buketan dari Bandungan biasanya satu jenis dan satu warna, reseller akan membeli beberapa buket berbeda jenis lalu merangkai sendiri menjadi buket yang lebih kecil. Di pasar biasa hasil rangkaian tersebut dibandrol harga 20 -- 25 ribu rupiah, tergantung pintar-pintar kita menawar.

Begitulah suasana hari menjelang lebaran di daerah kami. Selain untuk mengirim doa, tradisi Nyekar rupanya juga meningkatkan penghasilan serta omset para penjual dan petani bunga di Bandungan dan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun