Mohon tunggu...
Mohammad Fajar
Mohammad Fajar Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

nice to meet you...\r\nhttp://fjr66.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hubungan Antara Allah dengan Nomor Atom Besi

4 Agustus 2015   08:14 Diperbarui: 4 Agustus 2015   08:14 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam geologi dikenal yang namanya gejala tektonik berupa pergeseran lempeng bumi. Akibat dari gejala ini maka  permukaan bumi mengalami perubahan sepanjang tahun. Akibatnya benua Australia dan Asia yang dulunya menyatu sekarang menjadi terpisah. Tentu rasio daratan dan lautan tidak tetap  sepanjang masa: daerah yang dulunya lautan berubah menjadi daratan demikian pula sebaliknya. Yang jadi pertanyaan adalah apakah rasio yang dimaksud oleh Al-Quran ini adalah rasionya ketika Al-Quran diturunkan, atau rasionya ketika ribuan tahun yang lalu saat sebagian besar permukaan bumi ditutupi oleh permukaan es pada zaman es. Pada zaman es tentu saja rasionya  tidak 30:70, akan tetapi ada sebagian besar daratan yang terbentuk lantaran adanya es. Dan bisa jadi ribuan tahun akan datang zaman es kembali terulang dan rasio daratan terhadap lautan menjadi lebih besar dari  30:70. Demikian pula dataran mengalami penaikan serta penurunan akibat gaya tektonik. Terbentuklah lembah, danau, gunung, palung, dll.

Pada saat ini pun rasio 30:70 masih diperdebatkan. Pertama, sebagian besar daratan (‘tanah’ jika meminjam terminologi Al-Quran) benua Antartika itu berada di bawah permukaan laut. Ketebalan es di Antartika rata-rata mencapai 2 kilometer. Dengan mengingat bahwa es pada hakikatnya adalah air. Air tentu saja bukan daratan (pembaca bisa cari di google apa bahasa yang digunakan bangsa Arab pada zaman Nabi Muhammad untuk menyebut es). Jika terjadi pencairan besar-besaran es di Antartika (oleh satu dan lain faktor), maka rasio 30:70 ini bakal berkurang karena benua Antartika luasnya berkurang. Adapun benua-benua lainnya di permukaan bumi luasnya juga berkurang karena naiknya permukaan laut, sehingga rasio daratan terhadap lautan juga akan berkurang secara signifikan dari 30:70 tersebut. Akibatnya adalah “mukjizat” tersebut menjadi tidak valid lagi.

Ketika 5000 tahun dari sekarang di mana manusia sudah menciptakan peradaban baru. Mereka kemudian menemukan artifak-artifak kuno mengenai keajaiban Al-Quran. Bisa jadi luas daratan pada saat itu sudah jauh berkurang karena naiknya air laut. Mereka akan tahu bahwa mukjizat Al-quran itu hanya ‘cocoklogi’.

(Disadur dari berbagai sumber di internet)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun