b) Sumur Paidon
Berdasarkan cerita beredar, sumur tersebut merupakan tempat untuk meludahnya Sunan Sendang Duwur karena dalam bahasa Jawa ludah disebut dengan idu, maka tempat meludah disebut paidon. Sumur ini memiliki lebar tak sampai 1 meter.Â
Ada yang menyebutkan, sumber air yang ada di sumur tak pernah habis. Warga setempat pun mengatakan air tidak pernah habis karena selalu diisi. Namun, banyak orang yang percaya air dari sumur tersebut mendatangkan banyak manfaat seperti membuat awet muda dan dipercaya dapat menyembuhkan penyakit.
3) Mayang Madu
Selain di Sendang Duwur, mandala yang lebih kecil diperkirakan pernah dibangun di lokasi yang dulu ditempati Mbah Mayang Madu, yakni di Desa Banjaranyar. Di desa ini pula, pesantren peninggalan Sunan Drajat berdiri sampai sekarang, yakni Pondok Pesantren Sunan Drajat yang diasuh oleh Kiai Abdul Ghofur. Adapun makam Sunan Drajat hanya beberapa ratus meter di selatan pondok pesantren.Â
Mbah Mayang Madu awal beragama Hindu. Namun setelah hadirnya seorang tokoh agama dari daerah Banjar Kalimantan yang bernama Mbah Banjar maka Mbah Mayang Madu masuk agama Islam dan ikut memperjuangkan agama Allah di daerah sekitarnya. Sampai akhirnya Mbah Mayang Madu dan Mbah Banjar meminta bantuan kepada Sunan Ampel untuk membantu perjuangan beliau berdua. Akhirnya Kanjeng Sunan Ampel menugaskan putra beliau Raden Qosim atau yang lebih di kenal dengan Sunan Drajat untuk membantu dakwah Mbah Mayang Madu dan Mbah Banjar. Akhirnya perjuangan beliau-beliau membuahkan hasil. Banyak orang memeluk agama Islam.Â
4) Maulana ishaq
Lokasi makam Syekh Maulana Ishaq terjangkau dari Jalan Daendels yang menjadi jalur penghubung makam Sunan Drajat dan Sunan Giri. Dari Jalan Dandels, peziarah cukup masuk jalan kampung yang berjarak beberapa ratus meter untuk sampai ke pesarean Syekh Maulana Ishaq. Tempatnya terletak di pinggir pantai, tepatnya sebelah barat Tanjung Pakis, tempat semula Syekh Maulana Ishaq berdiam diri.Â
Kini setelah dibangun dan diperluas, bangunan pesarean muat menampung ratusan peziarah sehingga memberi rasa nyaman dan leluasa bagi rombongan peziarah. Pesarean tersebut terletak tepat di belakang masjid Al Abror. Masjid Al Abror sendiri merupakan peninggalan Syekh Maulana Ishaq.Â
MADE IN PACIRAN
1) Nasi Muduk