Mohon tunggu...
4130022046 HILMA AYU
4130022046 HILMA AYU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis tapi nggak pernah jelas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warna Warni Paciran

27 Oktober 2022   18:50 Diperbarui: 27 Oktober 2022   18:59 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

b) Sumur Paidon

Berdasarkan cerita beredar, sumur tersebut merupakan tempat untuk meludahnya Sunan Sendang Duwur karena dalam bahasa Jawa ludah disebut dengan idu, maka tempat meludah disebut paidon. Sumur ini memiliki lebar tak sampai 1 meter. 

Ada yang menyebutkan, sumber air yang ada di sumur tak pernah habis. Warga setempat pun mengatakan air tidak pernah habis karena selalu diisi. Namun, banyak orang yang percaya air dari sumur tersebut mendatangkan banyak manfaat seperti membuat awet muda dan dipercaya dapat menyembuhkan penyakit.

3) Mayang Madu

Selain di Sendang Duwur, mandala yang lebih kecil diperkirakan pernah dibangun di lokasi yang dulu ditempati Mbah Mayang Madu, yakni di Desa Banjaranyar. Di desa ini pula, pesantren peninggalan Sunan Drajat berdiri sampai sekarang, yakni Pondok Pesantren Sunan Drajat yang diasuh oleh Kiai Abdul Ghofur. Adapun makam Sunan Drajat hanya beberapa ratus meter di selatan pondok pesantren. 

Mbah Mayang Madu awal beragama Hindu. Namun setelah hadirnya seorang tokoh agama dari daerah Banjar Kalimantan yang bernama Mbah Banjar maka Mbah Mayang Madu masuk agama Islam dan ikut memperjuangkan agama Allah di daerah sekitarnya. Sampai akhirnya Mbah Mayang Madu dan Mbah Banjar meminta bantuan kepada Sunan Ampel untuk membantu perjuangan beliau berdua. Akhirnya Kanjeng Sunan Ampel menugaskan putra beliau Raden Qosim atau yang lebih di kenal dengan Sunan Drajat untuk membantu dakwah Mbah Mayang Madu dan Mbah Banjar. Akhirnya perjuangan beliau-beliau membuahkan hasil. Banyak orang memeluk agama Islam. 

4) Maulana ishaq

Lokasi makam Syekh Maulana Ishaq terjangkau dari Jalan Daendels yang menjadi jalur penghubung makam Sunan Drajat dan Sunan Giri. Dari Jalan Dandels, peziarah cukup masuk jalan kampung yang berjarak beberapa ratus meter untuk sampai ke pesarean Syekh Maulana Ishaq. Tempatnya terletak di pinggir pantai, tepatnya sebelah barat Tanjung Pakis, tempat semula Syekh Maulana Ishaq berdiam diri. 

Kini setelah dibangun dan diperluas, bangunan pesarean muat menampung ratusan peziarah sehingga memberi rasa nyaman dan leluasa bagi rombongan peziarah. Pesarean tersebut terletak tepat di belakang masjid Al Abror. Masjid Al Abror sendiri merupakan peninggalan Syekh Maulana Ishaq. 

MADE IN PACIRAN

1) Nasi Muduk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun