Mohon tunggu...
Bayu Aristianto
Bayu Aristianto Mohon Tunggu... Dosen - Kuasa atas diri adalah awal memahami eksistensi

Menulis, proses pengabadian diri di tengah kesemuan hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Arogansi Pemimpin, Biang Kerapuhan Negeri

21 Januari 2025   15:15 Diperbarui: 21 Januari 2025   15:29 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandawa berjalan bersama Dropadi (sumber : Wikipedia)

Senjakala, laksana waktu terhenti. Menikmati pancaran surya di penghujung waktu.

Sosoknya kelam, bisu oleh segudang tanya, badannya tegak meski langkahnya goyah nan lunglai.

Raja Yudistira menghela nafas kehidupan. "Bukankah aku raja segala raja di semesta ini" bisiknya, "percuma kalau aku tak dapat menggunakan kuasa ini demi kebajikan" bentaknya pada sosok dirimu di atas cermin.

"kau ragu atas dirimu" jawab Dropadi

"ragu, aku sama sekali tidak punya darah ragu, bahkan para dewa sangat benci atas keraguan" sombongnya padamu.

"bukan ragu dirimu, tapi kurasakan di sanubarimu ada gelap ketakutan" Dropadi kembali membantah.

"jangan katakan itu, hatiku lara mengetahui engkau, Dropadi istriku memiliki keraguan kepada suamimu" kilahnya "engkau tahu betapa Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa merengek padaku"

"tentang apa ?" penasaran dropadi menjawab.

"tentang semua hal di semesta, tentang alam dewa dan manusia, tentang kefanaan manusia, tentang keabadian dewa, tentang pertempuran agung, tentang Hastinapura, Indraprastha, dan Brahmaloka, tentang engkau, Dropadi, dan tentang kematianmu" jawabnya.

...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun