Mohon tunggu...
Bayu Aristianto
Bayu Aristianto Mohon Tunggu... Human Resources - Kuasa atas diri adalah awal memahami eksistensi

Menulis, proses pengabadian diri di tengah kesemuan hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Reorientasi Pendapatan Daerah dan Episentrum Budaya Gumi Sasak

7 Oktober 2020   13:49 Diperbarui: 7 Oktober 2020   15:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

...

Sudah sejak lama NTB harus berterima kasih dengan Lombok Tengah, Pesatnya pertumbuhan ekonomi selaras dengan jiwa Gumi Sasak untuk meraih keadabaan penduduk, Mirip Kota Urban, kini Lombok tengah siap menyapa perubahan oleh kemajuan digitalisasai dan kearifan lokal. 

...

Kontribusi Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada struktur perekonomian Lombok Tengah pada 2019 menurut BPS sangat dominan, yakni 24,80%, walakin, sektor ini hanya menyumbang 1,69% bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Jauh dibawah usaha kontruksi sebesar 14,91%.

Pandemi Covid turut menghantam sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Hal ini dipicu lemahnya permintaan dari daerah lain di Indonesia. Meskipun tak ayal sektor Transportasi dan pergudangan belum mampu beralih dari pertumbuhan minus 5% sejak tahun 2018.

Beranjak pada IPM (Indeks Pembangunan Masyarakat), Lombok Tengah masih terus mencatatkan pertumbuhan tertinggi di provinsi NTB dengan angka 66,36 walaupun masih dibawah IPM NTB 68,14 dan Nasional di 71,92. Dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 sebesar 4,09% Lombok tengah masih dibawah pertumbuhan Nasional sebesar 5,02%.

Data ini meyakinkan kita akan dua hal, Pertama, kenyataannya Lombok Tengah sebagai Kabupaten dengan Mozaik dan heterogenitas penduduknya mampu menyeimbangkan pertumbuhan perekonomiannya bahkan lebih tinggi dengan kota provinsi sekalipun. Kedua, tugas pemimpin daerah agar melakukan terobosan reorientasi kebijakan di sektor ekonomi kreatif dan mengembangkan sektor ekonomi pertanian yang berwawasan global.

Luas Lombok tengah sekitar 1.208 kilometer persegi, hampir seluas 2 kali kota Mataram, Sekitar 60% wilayah adalah lahan pertanian, dengan kondisi geografis seperti ini saya menilai selayaknya sektor pertanian mampu jadi lumbung terbesar bagi kontribusi perekonomian. Kenyataan lagi-lagi Lombok Tengah masih berkutat pada sektor kontruksi yang sifatnya minim padat karya dan dampak bagi peningkatan kesehatan dan pendidikan yang rendah.

...

Pertanian berwawasan Global

Kendati dikelilingi lahan pertanian dan perkebunan, tidak dapat dipungkiri rasio gini Lombok Tengah cukup lebar, dari kurang lebih 12 Kecamatan, hanya Kec. Praya, Kec. Pujut, dan Kec. Jonggat yang semakin membaik, Tingkat pengukuran perbedaan antara "Si kaya" dan "Si Miskin" masih jadi pekerjaan rumah bagi setiap Bupati Terpilih. Sejak dipimpin Bupati Lalu Suhaimi, lalu diteruskan oleh Lalu Wiratmaja, potensi sektor pertanian hanya berada pada wilayah produksi belum sampai pada hulu produksi pertanian dengan berorientasi ekspor. 

Baru Era Suhaili Fadhil Thohir kemudahan pembiayaan bagi petani dan kerjasama antara daerah bahkan membuka potensi produk ekspor ke beberapa Negara mulai digaungkan.

Artinya potensi Lombok Tengah jadi "New Potential Export Comodity" bukan hal mengada-ada, contohnya di Dusun Pinggir Desa Sengkerang Kecamatan Praya Timur mampu menghasilkan Tembakau Virginia dengan kualitas Export Grade, kesiapan pendudukan lokal menyambut digitalisasi dan penjualan berbasis online, bisa kian menambah potensi yang dimiliki Lombok Tengah. 

Kemudian literasi Digital semakin digiatkan, ditambah pemberdayaan petani lokal dengan terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas pengolahan berorientasi eksport, membuka kran kemudahan pembiayaan kepada petani, dan mengenalkan produk-produk perkebunan di berbagai event internasional, boleh jadi akan menguatkan tinggirnya potensi kemandirian penduduk dan tujuan pembangunan kesejahteraan manusia akan mudah terlaksana.

...

Gumi Sasak di ujung penantian

Persoalan di atas bisa saja dipahami sebagai tantangan bagi calon Bupati dan wakil Bupati Lombok Tengah yang maju dalam Pilkada 2020. Lima pasangan kandidat bersaing, yakni Ahmad Ziadi-Lalu Aswatara, Lalu Saswadi-Dahrun, Masrun-Habib Ziadi Thorir, Lalu Pathul Bahri-Nursiah, dan Lale Priyatni-Sumum.

Kontelasi elektoral di episentrum pulau Lombok akan jadi pertaruhan masing-masing partai Pengusung. Namun menarik dicermati bahwa untuk pilkada tahun ini muncul kandidat dari jalur independen. Buah dari kedewasaan berpolitik masyarakat Lombok Tengah semakin tumbuh. Diyakini pemilihan ini juga memberikan angin segar bahwa sebaran pemimpin di daerah cukup baik dengan tingkat keterwakilan yang beragam. 

Tidak adanya suara mayoritas, membuktikan bahwa kemampuan kaderisasi serta pemilihan popularitas kandidat berjalan seimbang. Melihat kemajuan Lombok Tengah dengan seluruh potensi yang dimiliki akan jadi muara "pertempuran" gagasan untuk meraih dukungan rakyat dari kelas petani, terdidik, agamis, dan nasionalis.

Siapapun yang nantinya terpilih dan memimpin Lombok tengah untuk 5 tahun kedepan, jadi harapan dan cita seluruh penduduk Lombok Tengah untuk jadi patriot sejati, dengan kokoh menjaga kohesi sosial, meletatkan sektor pertanian sebagai hulu kemajuan rakyat, 

meningkatkan literasi penduduk baik digital maupun konvensional, mendayahgunakan potensi pariwisata melalui penciptaan daerah wisata baru berwawasan lingkungan, dan menguatkan nilai toleransi, moderasi, dan nasionalisasi ditengah-tengah kehidupan masyarakat.

Lombok Tengah adalah Gumi Sasak, inti dari perputaran pikiran, cara hidup, menghargai kehidupan, dan jalan lurus mengapai yang satu, seperti arti kata sasak, sak sak (satu satu). Kesatuan adalah karunia sang Tuhan, dan tanpa Gumi Sasak apalah arti Lombok tanpanya.

(Sebuah Analisis Pilkada 2020 Kabupaten Lombok Tengah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun