Mohon tunggu...
Dwi Rahayu saputri
Dwi Rahayu saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Dwi Rahayu saputri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhan Jagung

5 Desember 2021   12:49 Diperbarui: 5 Desember 2021   13:09 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

ABSTRAK

                        Jagung merupakan bahan pangan pokok kedua setelah beras yang memiliki banyak manfaat dan dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan makanan, bahan pakan ternak dan bahan baku industri.Menurut BPS (2014). Review artikel ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi mengenai pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman jagung.  Metode yang digunakan dalam review ini berdasarkan studi literature dari beberapa publikasi ilmiah di jurnal nasional maupun internasional. Dari hasil yang diperoleh  menunjukkan bahwa komposisi media tanam  dengan dosis yang berbeda-beda memberi pengaruh berbeda nyata terhadap tinggi tanaman (cm), panjang dan lebar daun (cm) dan berbeda tidak nyata terhadap umur berbunga tanaman (hari).

PENDAHULUAN

            Jagung (Zea mays. L) merupakan komoditas terpenting kedua setelah padi di Indonesia. Data menunjukkan bahwa 63%    kebutuhan jagung digunakan untuk  pangan,  30.5%  untuk  pakan  dan sisanya  untuk  industri  (Mulyani et  al,2011). Jagung merupakan bahan pangan pokok kedua setelah beras yang memiliki banyak manfaat dan dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan makanan, bahan pakan ternak dan bahan baku industri.Menurut BPS (2014), total produksi jagung di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 18.511.853ton dengan luas lahan 3.821.504ha setara dengan 4,84 t ha-1. di    beberapa    daerah    di    Indonesia (Purwono dan Hartono 2008). Produksi jagung di Kota Palopo mengalami penurunandua   tahun   terakhir,pada tahun 2014 mencapai 5.855 ton, sedangkan  tahun  2015  mencapai  4.873 (BPS,  2016).  Salah  satu  penyebabnya yaitu penurunan tingkat  kesuburan tanah dan terbatasnya ketersediaan lahan    pertanian akibat alih fungsi lahan.

           Produksi tanaman jagung harus terus ditingkatkan karena kebutuhan jagung akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan terus berkembangnya industri pakan serta industri berbahan baku jagung, oleh karena itu Salah satu upaya dalam meningkatkan produksi jagung juga dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas lahan. Produktivitas lahan dipengaruhi oleh jenis tanah, jenis tanaman, sarana produksi dan teknologi budidaya.

            Kesuburan tanah dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran  hewan (Yuda et al, 2016). Penelitian  menggunakan  Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial Faktor media tanah (T)  yang terdiri dari 2 taraf perlakuan, tanah kebun(t1) dan tanah  sawah (t2).

BAHAN DAN METODE

             Metode review jurnal yang digunakan dengan mengumpulkan jurnal-jurnal yang telah di publikasikan melalui database elektronik seperti PubMed, Google Scholar, dan ScienceDirect. Penelusuran jurnal dilakukan dengan menggunakan keyword "Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman jagung"

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Hasil Literature review ini merupakan review beberapa artikel atau jurnal penelitian, tujuan beberapa artikel atau jurnal penelitian itu antara lain: untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Beberapa artikel penelitian yang direview merupakan penelitian experimental.  Hasil penelitian yang direview sebagian besar menginformasikan bahwa bahwa komposisi media tanam  dengan dosis yang berbeda-beda memberi pengaruh berbeda nyata terhadap tinggi tanaman (cm), panjang dan lebar daun (cm) dan berbeda tidak nyata terhadap umur berbunga tanaman (hari).

      Adapun hasil pengaruh media tanam dari artikel penelitian yang direview antara lain:

  1. rerata tinggi, jumlah daun, berat kering tajuk, jumlah tongkol, berat tongkol, panjang tongkol dan diameter tongkol tanaman jagung pada pasir reject lebih tinggi daripada pasir asli sedangkan rerata waktu berbunga tanaman jagung pada pasir reject lebih lama daripada pasir asli.
  2. Media tanam (lahan mengandung sludge) tidak memberikan pengaruh terhadap produksi BK, LK, SK, BETN pada masing -- masing tanaman (sorgum dan jagung), tetapi tanaman jagung memiliki produksi nutrien lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman sorgum. Tidak ada interaksi antara media tanam yang mengandung sludge dengan jenis tanaman terhadap produksi nutrien bagian aerial tanaman sorgum dan jagung
  3. Perlakuan pemberian pupuk kandang di tanah pasir mampu meningkatkan pertumbuhan jagung. Variabel pertumbuhan jagung yang meningkat akibat penambahan pupuk kandang pada jagung adalah tinggi tanaman, luas daun, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman. Perlakuan pemberian pupuk kandang sebesar 20 ton ha-1 mampu membentuk bobot kering tanaman sebesar 20,50 g. Jagung yang tidak diberikan pupuk kandang mengalami penurunan berat kering tanaman sebesar 91,02% dibandingkan dengan yang diberikan pupuk kandang. Sedangkan perlakuan pemupukan nitrogen hanya mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, yaitu pada dosis 200 kg
  4. perlakuan media tanah sawah dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, bobot tongkol dan klobot, bobot tongkol tanpa klobot, diameter tongkol dan panjang tongkol. Parameter produksi terbaik diperoleh pada perlakuan pupuk organik rebung bambu yaitu umur berbunga 48.67 hari, bobot tongkol dan klobot 272.25 g, bobot tongkol tanpa klobot 211.16 g, diamter tongol 4.65 cm, dan panjang tongkol 19.86 cm.

SIMPULAN 

Hasil literature review dari empat artikel penelitian atau jurnal tentang media tanam,disimpulkan bahwa ada beberapa hal, pengaruh media tanam terhadap tumbuhan jagung , antara lain :

  1. Jagung yang ditanam pada pasir reject memiliki pertumbuhan yang lebih baik dan berbeda signifikan dibandingkan pasir asli kecuali pada parameter waktu berbunga. Jadi pasir reject dapat digunakan untuk reklamasi di lahan pesisir yang ditambang pasir be-sinya. Adanya penambahan pupuk, baik itu pupuk organik maupun pupuk anorganik, dapat meningkatkan pertumbuhan jagung yang ditanam pada pasir reject maupun pasir asli (Diah Ekowati and Mochamad Nasir 2011)
  2. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media tanam (lahan mengandung sludge) tidak memberikan pengaruh terhadap produksi BK, LK, SK, BETN pada masing - masing tanaman (sorgum dan jagung), tetapi tanaman jagung memiliki produksi nutrien lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman sorgum. Tidak ada interaksi antara media tanam yang mengandung sludge dengan jenis tanaman terhadap produksi nutrien bagian aerial tanaman sorgum dan jagung( B. D. Cahyono, Sudiyono, E. Handayanta 2018)
  3. Perlakuan pemberian pupuk kandang di tanah pasir mampu meningkatkan pertumbuhan jagung. Variabel pertumbuhan jagung yang meningkat akibat penambahan pupuk kandang pada jagung adalah tinggi tanaman, luas daun, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman. Perlakuan pemberian pupuk kandang sebesar 20 ton ha-1 mampu membentuk bobot kering tanaman sebesar 20,50 g. Jagung yang tidak diberikan pupuk kandang mengalami penurunan berat kering tanaman sebesar 91,02% dibandingkan dengan yang diberikan pupuk kandang. Sedangkan perlakuan pemupukan nitrogen hanya mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, yaitu pada dosis 200 kg ha-1(Fajrin Pramana Putra, Nur Ikhsan, Milla Virdaus 2021)
  4. Hasil penelitian menunjukkan bah-wa perlakuan media tanah sawah dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, bobot tongkol dan klobot, bobot tongkol tanpa klobot, diameter tongkol dan panjang tongkol. Parameter produksi terbaik diperoleh pada perlakuan pupuk organik rebung bambu yaitu umur berbunga 48.67 hari, bobot tongkol dan klobot 272.25 g, bobot tongkol tanpa klobot 211.16 g, diamter tongol 4.65 cm, dan panjang tongkol 19.86 cm ( Sukriming Sapareng et al, 2017)

DAFTAR PUSTAKA 

Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Palopo dalam Angka.

B. D. Cahyono, Sudiyono, E. Handayanta.( 2018). Sains Peternakan Vol. 16 (1): 1-6

Diah Ekowati and Mochamad Nasir. (2011).JURNAL MANUSIA DAN  LINGKUNGAN, Vol. 18, No.3: 220 -- 231

Fajrin Pramana Putra, Nur Ikhsan, Milla Virdaus. (2021) .  AGROSCRIPT Vol. 3 No.2 Hal. 70-77

Gardner, F. P., R. Brent P. dan Roger L. M. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta.

Genesiska, Mulyono, Azwin Intan Yufantari. (2020).Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Varietas

Lingga, P. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Mulyani, A., Ritung, S., Las, I. 2011. Potensi dan Ketersediaan Sumber Daya Lahan Untuk Mendukung KetaHanan Pangan. J. Litbang Pertan., 30 (2) :73-80

Pulut Sulawesi. Journal of Agricultural Science. 5(2) 107-117.

Purwono dan Hartono, R. 2008. Bertanam Jagung Unggul. Jakarta (ID): Penebar Swadaya

Renan S. 2009. Mengenal Karakter Tanaman Alfalfa (Medicago sativa L.)

S. Sapareng, M.Y. Idris, T.W. Akbar, dan Taruna S.A.A.R. (2017). PENGARUH MEDIA TANAH DAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG. Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 2 No. 1.

Toraja Farmer. 2018. Aerasi Tanah. https://torajafarmer.wordpress.com/2018/02/22/aerasi-tanah/

Wadhwa, M., Dharam, P., Kataria, P., Bakshi, M.P.S., 1998. Effect of Particle Size of Corn Grains on the Release of Nutrients and in Sacco Degradability. Animal Feed Science Technology. 72 : 11--17.

Yuda, C.H., Nurhayati, A.Y., Hariyani, P., 2016. Biophysical Monitoring on the Effect on Different Composition of Goat and Cow Manure on the Growth Response of Maize to Support Sustainability. Agriculture and Agricultural Science Procedia, 9 : 118 -- 127.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun