Bangelan, Malang -- Dalam rangka mendukung pengembangan potensi wisata edukatif berbasis kebun kopi di Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Kelompok Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan program inovatif berupa pembuatan buku panduan eduwisata. Program ini bertujuan untuk memperkuat daya tarik wisata sekaligus memberikan panduan praktis bagi wisatawan yang ingin memahami lebih dalam proses produksi kopi serta kearifan lokal masyarakat setempat.
Mengangkat Potensi Desa Bangelan
Desa Bangelan dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil kopi unggulan di Malang, dengan luasnya kebun kopi dan kelaestarian alam yang masih terjaga. Selain itu, desa ini memiliki potensi eduwisata yang besar, terutama karena masyarakatnya aktif dalam pertanian kopi dan peternakan kambing. Kehadiran wisata sumber air Umbulan juga menambah daya tarik desa ini sebagai destinasi wisata alam.
Melihat potensi tersebut, kelompok mahasiswa PMM 77 UMM merasa perlu memberikan kontribusi nyata dengan menyusun buku panduan yang dapat menjadi sarana informasi dan edukasi, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Buku panduan ini diharapkan dapat memperkenalkan keunikan Desa Bangelan, mulai dari sejarah perkebunan kopi khas Bangelan hingga proses pengolahan kopi yang dilakukan oleh petani setempat.
Isi Buku Panduan Eduwisata
Buku panduan yang tengah disusun ini mencakup berbagai aspek penting dari eduwisata kebun kopi di Desa Bangelan. Berikut adalah beberapa poin utama yang akan dimuat:
- Sejarah Kopi di Desa Bangelan
Bagian ini menjelaskan awal mula budidaya kopi di desa tersebut, termasuk peran kopi 371 sebagai produk unggulan dan bagaimana komunitas lokal mempertahankan tradisi pertanian kopi secara turun-temurun. - Proses Budidaya dan Pengolahan Kopi
Buku ini akan memaparkan langkah-langkah mulai dari penanaman, perawatan, panen, hingga pengolahan biji kopi. Setiap tahapan dijelaskan secara rinci sehingga wisatawan dapat memahami proses panjang di balik secangkir kopi yang mereka nikmati. - Pemandu Wisata dan Rute Eduwisata
Terdapat panduan lengkap tentang rute wisata di kebun kopi, mulai dari lokasi kebun utama, area kebun warga, hingga pabrik pengelolaan kopi. Wisatawan juga diberikan informasi oleh pemandu lokal yang siap mendampingi selama kunjungan. - Bahasa Inggris Dasar untuk Wisata
Menyadari kebutuhan komunikasi dengan wisatawan asing, buku ini juga dilengkapi dengan kosakata dan frasa bahasa Inggris sederhana terkait eduwisata, seperti istilah kopi, petunjuk arah, dan deskripsi tempat.
Â
Proses Penyusunan dan Keterlibatan Masyarakat
Penyusunan buku panduan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perangkat desa, petani kopi, serta pemuda setempat. Mahasiswa PMM berperan sebagai fasilitator yang mengumpulkan data, menyusun narasi, serta mendesain buku agar menarik dan informatif.
"Kami ingin buku ini tidak hanya menjadi panduan bagi wisatawan, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat Desa Bangelan. Proses penyusunannya melibatkan warga secara aktif, sehingga mereka merasa memiliki dan berkontribusi dalam pengembangan eduwisata ini," Koordinator kelompok PMM.
Bapak Sudjarno selaku narasumber juga memparkan secara luas dan rinci mengenai kebun kopi, pengelolaan kopi, dan proses penanaman kopi sehingga menghasilkan biji kopi unggulan.
"Jika ada yang kurang dimengerti atau dipahami, mengenai kopi bisa langsung bertanya kepada saya, mau belajar tentang budi daya dan pengembangan kopi saya nanti juga bisa bimbing jika adik-adik berminat" ujar bapak Sudjarno petani kopi senior Bangelan.
Harapan dan Dampak Kelompok PMM 77
Dengan adanya buku panduan ini, Desa Bangelan diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai destinasi eduwisata yang unggul di Malang. Wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam dan kopi lokal, tetapi juga mendapatkan wawasan mendalam tentang proses pertanian kopi dan kehidupan masyarakat desa.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor pariwisata, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan.
"Buku panduan ini adalah salah satu bentuk nyata kolaborasi antara pendidikan dan masyarakat. Kami berharap langkah ini dapat mengembangkan potensi kopi lokal Bangelan" ujar Novaluddin selaku Koordinator PMM 77 UMM.
Kelompok PMM 77 juga memiliki suara semangat "Dengan langkah strategis ini, Desa Bangelan siap menyambut lebih banyak wisatawan dengan wajah baru yang edukatif dan informatif, menjadikan kebun kopi mereka sebagai ikon wisata berkelas dunia".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H