Dengan menginisiasi serta membawa program holistik ke tanah Papua dan menjadikan potensi sumberdaya alam yang hijau dan biru untuk dikembangkan maka itulah sesungguhnya kebutuhan dasar masyarakat yang harus di menjadi prioritas utama sebagai basis kekuatan pangan kita. Ketahanan holistik itu ada pada mental dan spritual sebagai bagian dari Nasionalisme dan implementasi penghayatan dan pengamalan Pancasila dan UUD 1945.
Jangan kemudian  kita hanya tersandera dengan jabatan dan otoritas semata". Dukungan dari Tokoh agama lainnya datang dari pdt. Lipiyus Biniluk dan Pastor Jhon Jonga yang juga mengapresiasi kepada sesjen Wantannas yang memberikan perhatian khusus bagi masyarakat di Bumi Cendrawasih, program ini dianggap brilian yang seharusnya dilaksanakan dari dulu, tetapi tidak ada kata terlambat untuk meningkatkan kesejahteraan. Para tokoh agama akan mendukung serta terlibat dalam program tersebut"
Â
Selama ini kalau kita berbicara Papua maka pastinya ada dua hal yang selalu menjadi sorotan dan menjadi bahan diskusi yakni terkait Freport dan Papua merdeka. Isu ini terlihat hanya dimainkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memancing perhatian dunia internasional serta ingin memperkeruh suasana politik di Papua.
Padahal sudah jelas hasil Pepera tahun 1969 bahwa Papua itu adalah bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bagi saya sebenarnya Isu yang lebih penting saat ini adalah bagaimana mensejahterahkan masyarakat Papua dan Papua Barat dengan mengelola potensi kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan jumlahnya sangat besar tersebut yang selama ini terlihat kurang diperhatikan atau terpinggirkan.
Misalnya saja potensi Sagu yang arealnya mencapai 5.210 ribu Ha dan merupakan areal yang terbesar. Â jika dapat dikelola secara baik akan sangat meningkatkan pendapatan, membuka lapangan pekerjaan serta kesejahteraan masyarakat.Â
Selain itu masih banyak lagi potensi yang bisa dikembangkan seperti kopi, pala, karet, matoa, peternakan babi, maupun ikan. Pendekatan holistik yang dilakukan Wantannas saat ini adalah lebih pada membangun karakter diri (character building) masyarakat agar mampu memaksimalkan pengelolaan sumberdaya alam yang ada.
Â
Sebagai seorang anak muda, saya yakin apa yang digagas Sesjen Wantannas melalui pendekatan holistik berbasis kesejahteraan ini akan sangat berdampak positif dan menyentuh kebutuhan masyarakat setempat.