7 mispersepsi
Entrepreneurs itu individual
Entrepreneurs itu kerja tim bukan individu
Entrepreneurs harus paling pintar
Sekolah tidak menjamin keberhasilan. William: sekolah di luar negeri sangat bagus tetapi ia merasa hanya 20 persen yang bisa digunakan, sebab di Indonesianya budayanya berbeda. Bisnis dan konsumen berbeda. Bukan berarti harus paling pintar, penting pelaksanaannya
Entrepreneurs are born not made- pada kenyataannya karir tergantung pada pilihan. Bila orang tua pekerja maka anaknya akan pekerja juga. Tidak pada William, kembali ke Indonesia menemukan peluang besar, pada entrepreneurs.
Entrepreneurs love risk- risiko harus dikalkulasi. Kerugian harus dihitung.
Entrepreneurs are succesful because they are charismatic-pelaku bisnis tidak bisa membuat semua konsumennya senang.
Entrepreneus are lucky- keberuntungan menurut William adalah persiapan dan peluang. Keberuntungan tidak datang begitu saja. 2016-2017, tidak ada yang kenal dengan TokoWahab.
Tahun 2019 datang pandemi. Peluang besar adalah pasar pandemi. TokoWahab Menggunakan user based, mendapatkan pertumbuhan 25 %. Tahun 2020 Market E-commerse besar. Mendapatkan opportunity seperti keberuntungan.
Entrepreneurs are undisciplined-Banyak yang bilang entrepreneurs mempunyai waktu yang fleksibel, padahal pelaku bisnis sangat disiplin. Orang menilai mereka bekerja jam 01.00 malam. Sebenarnya mereka sangat fokus dan mempunyai time prime sendiri. Kwan menambahkan ketika orang bekerja William sudah istirahat.
Apa yang Membuat Sukses?