Mohon tunggu...
Mutmainah irjii
Mutmainah irjii Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Prodi Akuntansi, Semester 5

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Gerimis yang Tidak Diinginkan

29 Agustus 2024   08:55 Diperbarui: 29 Agustus 2024   09:19 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

       

            Gerimis Yang Tidak Di Inginkan 

                        Oleh : Mutmainah irji'i

Derap pelik terdengar di ujung bangku.

Serayu menerpa wajah gadis berparas dahayu.

Melangkahkan kaki dibawah nastabastala biru.

Sorak sorai dipenghujung jalan itu.

Tapi...

Bukan seperti ini yang seharusnya dia lihat.

Bukan perihal ini yang seharusnya ia tangkap.

Daksanya terlihat kokoh.

Namun,atmanya mengerang.

Dia tidak kuasa melihatnya.

Nastabastala yang semula terlihat biru,

Namun sekejap berubah menjadi kelabu.

Apakah hatinya terasa pilu?

Kisahnya memang telah rampung.

Tapi,mengapa perasaannya tidak pernah rumpang?

Haruskah dia kokoh dengan adorsi yang telah lama 

Terpatri dalam sanubari?

Hatinya remuk redam.

Asmaraloka membelenggu dalam kesenduan.

Adam karam,

Hanya seulas senyum yang di tunjukkan sebagai 

Penenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun