Mohon tunggu...
32_SILVA JULIANSYA P_X KPBS 2
32_SILVA JULIANSYA P_X KPBS 2 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pemula

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengukuran Tanah: Kunci Akurasi dalam Setiap Proyek Konstruksi

27 November 2024   19:25 Diperbarui: 27 November 2024   19:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGERTIAN

Pengukuran tanah merupakan tahap awal yang harus dilakukan dalam setiap kegiatan konstruksi untuk memperoleh informasi yang akurat tentang kondisi lahan. Data yang diperoleh dari pengukuran lahan dapat menjadi faktor utama keberhasilan keseluruhan proyek, dan telah disepakati bahwa memang demikian. Baik itu pembangunan gedung pencakar langit, infrastruktur jalan, atau pembangunan rumah, data pengukuran lahan yang tepat adalah yang menjadi dasar perencanaan dan pelaksanaan konstruksi.

MENGAPA PENGUKURAN TANAH SANGAT PENTING ?

Perencanaan yang Tepat: Data pengukuran lahan yang akurat akan memungkinkan perencanaan yang tepat oleh para perencana dalam rangka mengembangkan desain di mana bangunan harus dibangun sesuai dengan kondisi lahan. Hal ini akan meminimalisir risiko terjadinya kesalahan konstruksi di kemudian hari.

Efisiensi Biaya: Dengan perencanaan yang tepat berdasarkan data pengukuran tanah yang akurat, maka penggunaan material dan sumber daya lainnya dapat dioptimalkan. Hal tersebut akan berdampak pada efisiensi biaya proyek.

Keamanan Konstruksi: Data pengukuran tanah yang akurat dapat membantu mengidentifikasi potensi bahaya di lokasi konstruksi, seperti tanah longsor atau banjir. Hal tersebut dapat mengurangi risiko kerugian finansial, kerusakan infrastruktur, dan dampak negatif terhadap lingkungan akibat bencana alam yang terkait dengan kondisi tanah.

Kualitas Bangunan: Akurasi pengukuran tanah adalah kunci untuk membangun rumah yang kokoh. Semakin tepat data tanahnya, semakin baik kualitas bangunannya

METODE PENGUKURAN TANAH YANG UMUM DIGUNAKAN

Metode Geodesi

Metode geodesi adalah teknik pengukuran dan pemetaan lahan menggunakan prinsip geometri bumi dan perhitungan matematis. Teknik ini digunakan untuk pemetaan lahan skala besar dan detail, seperti survei tanah dan perencanaan infrastruktur. Alat yang digunakan meliputi teodolit, tachymeter, dan GPS, dengan data yang diolah menjadi peta akurat.

Kelebihan:Akurasi tinggi, cocok untuk pemetaan detail, dapat menghasilkan data tiga dimensi.

Kekurangan:Biaya yang relatif mahal, membutuhkan waktu pelaksanaan yang lama, membutuhkan tenaga ahli yang terampil.

Contoh Penerapan:Pemetaan wilayah perkotaan, perencanaan pembangunan infrastruktur, survei tanah untuk proyek pembangunan.

Metode GPS

Metode GPS (Global Positioning System) menggunakan sinyal dari satelit untuk menentukan posisi di permukaan bumi. Metode GPS ini mudah digunakan, portabel, dan relatif terjangkau, sering digunakan dalam navigasi, pemetaan, dan survei.

Prinsip kerjanya yaitu penerima GPS mengukur jarak dari beberapa satelit yang mengorbit. Dengan data ini, posisi penerima dihitung dengan akurasi tinggi.

Kelebihan:Mudah digunakan, portable, relatif murah, dapat digunakan di berbagai kondisi medan.

Kekurangan:Akurasi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti cuaca dan vegetasi, tidak sedetail metode geodesi.

Contoh Penerapan:Navigasi, pemetaan lahan untuk keperluan pertanian, survei untuk proyek pembangunan.

Metode Fotogrametri

Metode fotogrametri menggunakan foto udara atau gambar satelit untuk menghasilkan peta dan model 3D area. Prinsip geometri dan pemrosesan gambar digunakan untuk mengukur jarak, bentuk, dan posisi objek. Foto dari ketinggian diolah dengan software khusus, sehingga metode ini cocok untuk pemetaan skala besar, seperti hutan, bencana, dan geologi.

Kelebihan:Cocok untuk pemetaan lahan berskala besar, dapat menghasilkan data tiga dimensi, relatif murah dibandingkan metode geodesi.

Kekurangan:Akurasi dipengaruhi oleh kualitas foto dan faktor lingkungan, tidak sedetail metode geodesi.

Contoh Penerapan:Pemetaan wilayah hutan, pemetaan wilayah bencana, pemetaan geologi, perencanaan tata ruang.

PERALATAN dan TEKNOLOGI PEMETAAN LAHAN

GPS Receiver

GPS Receiver adalah perangkat yang digunakan untuk menentukan posisi geografis di permukaan bumi melalui sinyal satelit. Cara kerjanya adalah dengan menerima sinyal dari beberapa satelit dan menghitung jarak antara receiver dengan satelit-satelit tersebut. Berdasarkan data jarak dan waktu, GPS Receiver dapat menentukan posisi geografis dengan akurasi yang tinggi.

Fungsi:Menentukan koordinat geografis suatu titik dengan tingkat akurasi tinggi.

Cara Kerja:Menerima sinyal dari satelit GPS, menghitung jarak antara receiver dengan satelit, dan menentukan posisi geografis.

Spesifikasi:Akurasi, jumlah saluran, jenis antena, dan fitur tambahan seperti kemampuan logging data.

Total Station

Total Station adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak, sudut, dan elevasi dengan akurat. Alat ini menggunakan prisma reflektor untuk memantulkan sinar laser ke titik yang diukur.

Fungsi:Mengukur jarak, sudut, dan elevasi secara akurat.

Cara Kerja:Menerima sinyal laser dari alat, menghitung jarak dan sudut, dan menampilkan data di layar.

Spesifikasi:Akurasi, jangkauan, jenis prisma reflektor, dan fitur tambahan seperti kemampuan pengukuran otomatis.

Theodolite

Theodolite digunakan untuk pengukuran poligon, pemetaan situasi serta pengamatan matahari. Bukan hanya itu, theodolite juga dapat berfungsi sebagai PPD jika sudut vertikalnya kita setting menjadi 90 derajat. Teropong yang terdapat pada theodolite membuatnya dapat membidik ke segala arah. Pada pekerjaan konstruksi, theodolite dapat digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pondasi dan dapat mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat

Fungsi

Pengukuran Sudut : Mengukur sudut horizontal dan vertikal.

Pemetaan Lahan : Membantu dalam pembuatan peta topografi.

Cara Kerja

1.Pemasangan : Ditempatkan pada tripod yang stabil.

2.Pengaturan Nivo : sumbu alat dalam Menjaga posisi datar.

3.Pengamatan : Teleskop digunakan untuk mengamati objek yang diukur.

4.Pembacaan Sudut : Sudut yang diukur dicatat dari skala pengukur.

Spesifikasi

Ketelitian : Hingga satu detik (1").

Tipe : Manual: Pembacaan manual.

           Digital: Pembacaan otomatis dengan sensor elektronik.

.DAFTAR BACAAN

https://tekniksipil.id/petunjuk-teknis-pengukuran-dan-pemetaan-lahan-yang-benar/#google_vignette

https://www.totalstationjakarta.com/alat-ukur-tanah-canggih/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun