Kekurangan:Biaya yang relatif mahal, membutuhkan waktu pelaksanaan yang lama, membutuhkan tenaga ahli yang terampil.
Contoh Penerapan:Pemetaan wilayah perkotaan, perencanaan pembangunan infrastruktur, survei tanah untuk proyek pembangunan.
Metode GPS
Metode GPS (Global Positioning System) menggunakan sinyal dari satelit untuk menentukan posisi di permukaan bumi. Metode GPS ini mudah digunakan, portabel, dan relatif terjangkau, sering digunakan dalam navigasi, pemetaan, dan survei.
Prinsip kerjanya yaitu penerima GPS mengukur jarak dari beberapa satelit yang mengorbit. Dengan data ini, posisi penerima dihitung dengan akurasi tinggi.
Kelebihan:Mudah digunakan, portable, relatif murah, dapat digunakan di berbagai kondisi medan.
Kekurangan:Akurasi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti cuaca dan vegetasi, tidak sedetail metode geodesi.
Contoh Penerapan:Navigasi, pemetaan lahan untuk keperluan pertanian, survei untuk proyek pembangunan.
Metode Fotogrametri
Metode fotogrametri menggunakan foto udara atau gambar satelit untuk menghasilkan peta dan model 3D area. Prinsip geometri dan pemrosesan gambar digunakan untuk mengukur jarak, bentuk, dan posisi objek. Foto dari ketinggian diolah dengan software khusus, sehingga metode ini cocok untuk pemetaan skala besar, seperti hutan, bencana, dan geologi.
Kelebihan:Cocok untuk pemetaan lahan berskala besar, dapat menghasilkan data tiga dimensi, relatif murah dibandingkan metode geodesi.