Mohon tunggu...
Delpiyanita Br Karo
Delpiyanita Br Karo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Administrasi Pendidikan FKIP UNJA

Pasti Bisa!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Keadaan Transformasi Digital pada Dunia Pendidikan dan Didukung dengan Adanya Kurikulum Prototipe

2 Juni 2022   09:46 Diperbarui: 2 Juni 2022   10:05 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Realita transformasi digital pada dunia pendidikan sangatlah signifikan. Sekolah yang dulunya mengginakan media cetak dalam segala urusan dan keperluan beralih menjadi digitalisasi. 

Sekolah yang dulunya saat belajar pembelajaraan sepenuhnya menggunakan kertas dan pensil, administtrasi yang menggunakan kertas dan ditulis manual, bahkan saat seleksi masuk perguruan tinggi saat pengumuman menggunakan media Koran, beralih 180 derajat berubah menjadi sistem digitalisasi. 

Sekarang ujian sudah menggunakan computer, administrasi sekolah mengunakan aplikasi, bahkan belajar dan mengajar pun sudah menggunakan tekologi. 

Mungkin dari segi efektivitas dan efesiensi pendidikan sangat terbantu dengan adanya teknologi. Semua urusan menjadi cepat, ketepatan juga tidak diragukan serta tidak ada batasan ruang. Selagi ada koneksi internet  semua urusan menjadi lancar dan terkendali.

Proses transformasi  digital di Indonesia sendiri sudah sangat cepat terlaksana. Karena didorong untuk mencipakan pendidikan yang relevan dan efektif dalam meningkatkaan mutu pendidikan yang ada di Indonesia. Dalam penggunaannya mungkin akan tetap diberikan sosialisasi kepada pengajar dan tenaga kependidikan di setiap instansi pendidikan. 

Dengan diitalisasi ini semua sekolah di Indonesia dapat dikkontrol dengan jelas oleh pusat kementrian pendidikan dan kebudayaan. Jika selama ini melakukan laporan pada tingkat tingkatan tertentu, dan sulit untuk mengoreksi laporan khususnya laporan keuangan dan perkembangan sekolah yang bisa saja dapat dimanipulasi, jika menggunakan digitalisasi hal tersebut tidak akan bisa terjadi lagi. Karena setiap sekolah harus memiliki akun dan laporan di flatform yang disediakan dan terhubung langsung ke kemendikbud. 

Sehingga administrasi di semua sekolah di seluruh Indonesia dapat terkontrol dengan transparan ke pusat. Sehingga dengan ini pemerataan pendidikan akan tetap terdorong dengan baik di seluruh Indonesia. Pemerintah akan terus meningkatkan hal tersebut guna mencapai cita-cita pendidikan Indonesia.

Reformasi pendidikan akan terus dilakukan karena dengan reformasi pendidikan akan terus berupaya untuk perbaikan pada seluruh aspek pendidikan Indonesia. 

Reformsi pendidikan ini memiliki dua karakter yaitu sistemik dan terprogram. Seperti yan sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan digitalisasi data tidak akan bisa  dimanipulasi. 

Semua data akan tersusun dengan sistematis dan program yang dibuat tidak akan bisa diubah apabila tidak diijinkan oleh operator pusat. Dengan ini sistem pendidikan kita dituntut untuk lebih disiplin dalam segala bidang. Harapannya semua sekolah bisa melaksanakannya dengan maksimal.

Digitalisasi sejalan dengan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh pak menteri Nadiem yaitu prototype atau yang lebih sering dikenal dengan kurikulum merdeka. 

Dengan kurikulum ini diharapkan akan mendorong digitalisasi sekolah. Pada program ini semua guru, tenaga kependidikan dan siswa harus mendaftarkan dirinya menggunakan paform yang sudah disediakan oleh kemendkbud. Bahkan sampai proses belajar dan negajar juga meggunakan platform yang disediakan. Yang mendorong siswa untuk lebih aktif belajar di bidang literasi dan numerasi, profil pelajar pancasila dan kearifan lokal setiap daerah yang ada di Indonesia. 

Guru juga di dorong lebih aktif mengajar bukan hanya di kelas, akan tetapi masuk ke lingungan sekolah maupun masyarakat. Karena kemampuan literasi bukan hanya tentangg hal membaca, akan tetapi berpikir dan berimajinasi dan memahami mengenai apa yang dipelajari.

Sekolah penggerak juga di disain menggunakan pembelajaran berbasis proyek. Bukan hanya belajar lalu ujian. Akan tetapi siswa dituntut untuk menghasilkan karya nya sendiri dengan kemampuan yang iya miliki. Karya apapun itu akan lebih dihargai disbanding dengan nilai ujian yang tinggi. Dengan ini siswa dituntut lebih aktif dan lebih mengeluarkan kompetensi yang mereka miliki dan tentunya di bimbing dan diarahkan oleh guru.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun