Mohon tunggu...
Winda Susiyani
Winda Susiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Moralitas Australia terhadap Bangsa Indonesia pada Peristiwa Sejarah

2 Desember 2022   15:37 Diperbarui: 2 Desember 2022   15:53 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Para pekerja Indonesia dan pelaut australia mengetahui bahwa belanda akan pergi ke Indonesia untuk membawanya kembali. Semua buruh dan pelaut mengetahui semua niat belanda. 

Maka para buruh Indonesia memberitahukan kepada buruh australia bahwa niat belanda yang sebenarnya adalah kembali ke Indonesia untuk merebut kembali Indonesia. Akan tetapi hal itu tidak terjadi karena pekerja dermaga dan awak kapal bersatu untuk melawan pemogokan. 

Pelaut australia mendukung pekerja Indonesia karena ingin Indonesia merdeka, serikat pekerja australia juga mengumumkan bahwa kapal belanda di Indonesia berwarna hitam. 

Di dermaga, tidak ada kapal belanda yang berlayar. Negara mana saja yang mengakui dan mendukung Indonesia pada awal kemerdekaan? Salah satunya yaitu india yakni dengan karakter pandits nehru dan jinnah, manuilsky dan vyshinsky dari uni soviet dan presiden romulus dari Philipina. 

Mereka semua memprotes penggunaan angkatan bersenjata untuk menindas rakyat Indonesia. Salah satu tentara yang melaporkan dan mengatakan bahwa Indonesia telah menunjukkan bahwa mereka dapat menjalankan negara nya sendiri. 

Kemudian terjadilah suatu keributan dan kepanikan di kantor persatuan maritim Indonesia yang menghimpun informasi nama-nama kapal yang berlabuh, karena salah satu kapal yang bernama swart dengan awak kapal india terpisah. Belanda berhasil menyelinap masuk dengan menempatkan awak kapal india. 

Pelaut Indonesia dan australia bersama-sama mencoba menghentikan kapal belanda dengan perahu kecil. Para pekerja indonesia dan australia mencoba berkomunikasi dan membujuk awak kapal india dengan mengatakan bahwa "perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah perjuanganmu, bergabunglah dengan pekerja australia, berhentilah bekerja! Matikan mesin! Pelaut, jangan bawa senjata ke Indonesia". 

Namun kapal belanda melanjutkan perjalanannya, kemudian awak kapal india mempertimbangkan kata-kata para pekerja Indonesia, akhirnya para pelaut india kembali dengan pembekalan pokok yang harus dibawa ke india kembali ke australia. 

Akhirnya belanda tidak jadi berlayar ke Indonesia karena kapalnya sudah tidak ada awaknya lagi untuk mengarungi lautan menuju Indonesia.Kepada saudara-saudara india atas tindakan berani mendukung perjuangan bangsa Indonesia, kemudian ada komentar dari perwakilan india bahwa mereka disuruh membawa kapal sekutu yang membawa makanan ke banyu, tetapi malah ditempatkan di kapal belanda yang membawa senjata dan amunisi dalam perjalanan ke Indonesia. Jim healy, sekretaris jenderal federasi pekerja riverside mengatakan bahwa " selama perang ini, prinsip-prinsip piagam atlantik diumumkan oleh inggris dan amerika serikat dan diterima juga oleh rusia, prinsip-prinsip ini harus diterapkan oleh  di Pasifik dan kepada masyarakat di Indonesia. 

Orang-orang ini berjuang bersama kami selama perang melawan fasisme. Di pasifik dan kami bangsa pasifik, cina, amerika, rusia, austalia,selandia baru, india, bersama dengan rakyat Indonesia akan melakukan kesempatan kami untuk menghancurkan imperialisme belanda". Kemudian warga tionghoa dan para pejabat tionghoa mengumpulkan sumbangan untuk bangsa Indonesia yang berjumlah 1.100. 

Prinsip rakyat tionghoa adalah membantu bangsa-bangsa yang tertindas dan tiongkok mendukung pergerakan nasional Indonesia. Nilai yang dapat kita ambil adalah nilai kepahlawanan dan nilai kemanusiaan yaitu yang pertama adalah nilai kemanusiaan, masyarakat australia sangat terbuka dan siap menerima aktivis Indonesia yang dideportasi ke negara australia. Bahkan sangat senang melihat budaya Indonesia seperti tarian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun