Kemajuan teknologi saat ini membawa banyak manfaat bagi kemajuan di berbagai bidang, khususnya di bidang jasa konsultasi dan konseling. Konselor dan konsultan diharapkan dapat mengembangkan keterampilan inovatif dan kreatifnya dengan mempelajari berbagai perkembangan teknologi modern untuk tujuan pembelajaran serta memudahkan untuk dijalankan dan diterapkan. Selain itu, peran siswa yang menghadiri kelas bersama atau berpartisipasi dalam kelas online sangat penting untuk keberhasilan program pembelajaran jarak jauh atau  online. Salah satunya  dilakukan oleh konselor. (Sovatunisa Soleha, 2023).Â
Teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang disediakan untuk  memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik. Mikrokomputer, komputer mainframe, perangkat lunak pembaca barcode, perangkat lunak pengolah transaksi, perangkat lunak spreadsheet, perangkat komunikasi dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi (Lucas dalam Lindra, 2012: 15).Â
Dari  penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa teknologi informasi merupakan seperangkat alat yang dapat membantu individu dalam melaksanakan tugas, dan teknologi informasi tidak hanya merujuk pada teknologi komputer (pengolahan dan penyimpanan) saja, tetapi juga mencakup  informasi kiriman.Â
Peranan dan fungsi teknologi informasi di dalam BK adalah sebagai berikut: 1) Publikasi; Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi mengenai BK, 2) Pelayanan dan bantuan; berdasarkan fungsi ini BK dilakukan dengan format jarak jauh dengan bantuan teknologi informasi, 3) Pendidikan; di dalam informasi yang diberikan melalui teknologi informasi mengandung unsur pendidikannya. (Triyono, 2018).
      Teknologi yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling, tentunya tidak luput memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif ketika diterapkan kedalam bidang bimbingan konseling dampaknya cukup besar bergantung kepada pemakainya dan kompetensi yang dimiliki oleh konselor, hanya saja konselor ketika akan mengembangkan jika memang tidak bisa untuk mengembangkan dapat berkolaborasi dengan tenaga ahli yang bisa membantu, namun tetap dalam hal materi dari konselor sendiri.Â
Berhubungan dengan adanya klien, perlu adanya filter yang bagus agar dampak negatif dari teknologi tidak menjadi hal yang besar dan dapat menghambat perkembangan potensi klien , melainkan dapat menjadi batu loncatan untuk meningkatkan potensi. Contohnya dampak negatif dari sosial media, ketika klien sudah mengalami kecanduan sosial media, interaksi sosial mereka akan terhambat dan terganggu. Pada posisi seperti itu banyak strategi yang dapat digunakan untuk membantu masalah klien terkait dengan terknologi.
Sedangkan dalam dampak positif, teknologi dapat menjadi dukungan dalam hal pelayanan bimbingan dan konseling, seperti PPT, film pendek, penggunaan internet, aplikasi, dll, tujuannya adalah agar klien tidak merasa bosan ketika diberi pelayanan dan dapat membantu terselesaikannya masalah dari klien.Â
Contohnya dalam pemberian layanan informasi yang dikombinasikan kedalam teknologi terkini, penelitian yang dilakukan oleh (Obi, D, N, & A, 2012) penelitian tersebut mendapat rekomendasi agar konselor dalam melaksanakan layanan karir dapat diintegrasikan dengan penggunaan ICT, melalui penggunaan chat room, email dan jejaring sosial. Dapat dikatakan bahwa beberapa pilihan karir bisa diberikan kepada siswa dengan melalui DVD dan CD Video.
Dalam pelayanan bimbingan konseling pun, sekarang sudah dikembangkan dan diterapkan dibeberapa sekolah dan universitas yaitu cybercounseling, dimana pelayanan konseling tidak bertatap muka melainkan dapat melalui notebook atau laptop berbasis online, salah satu penelitian mengkombinasikan cybercounseling dengan facebook, dimana konselor disekolah dapat mengimplementasikan model cybercounseling berbantuan facebook untuk mereduksi kecanduan game online pada klien yang lebih cenderung suka berkomunikasi dengan hubungan teks, dan klien yang merasa tidak nyaman melakukan pelayanan bimbingan konseling secara face to face, dan hasilnya berhasil, perlu diketahui bahwa keberadaan cybercounseling berbantuan facebook atau media lain tidak bermaksud untuk menggeser layanan bimbingan konseling konvensional pada umumnya, namun berfungsi untuk melengkapi layanan bimbingan konseling secara konvensional. (Kushendar, 2019).
      Secara umum bimbingan belajar dan konsultasi dengan menggunakan teknologi informasi mempunyai tujuan bimbingan belajar secara menyeluruh, yaitu membantu klien mencapai kehidupan bahagia dan pengembangan potensi secara optimal melalui layanan bimbingan belajar dan konsultasi. Namun secara lebih spesifik, Bimbingan dan Konseling mempunyai tujuan sebagai berikut:
- Untuk memfasilitasi konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konsultasi kepada klien. Kemudahan akses, penyimpanan dan pengolahan data yang diperoleh melalui pemanfaatan TI menjadi alasan utama mengapa konselor dapat dengan mudah memberikan layanan kepada klien.Â
- Memberikan klien dan konselor alat untuk menyelidiki minat, bakat, pilihan karir, statistik pekerjaan, dan pendidikan yang diperlukan untuk mencapai pencapaian karir tertentu dan untuk mengidentifikasi peluang yang tersedia.
- Membantu klien mencapai kesadaran diri, eksplorasi diri, dan pemecahan masalah Masalah: masalah pribadi dan sosial dan mengembangkan keterampilan dalam Buatlah keputusan tentang setiap masalah yang Anda hadapi.
- Meningkatkan minat atau ketertarikan klien terhadap layanan bimbingan Konseling diselenggarakan oleh konselor. melalui perangkat multimedia Disajikan oleh konselor, mahasiswa akan tertarik mempelajari materi layanan yang mata kuliah ini Sangat penting bagi perkembangan mereka untuk hidup mandiri.
- Meningkatkan akses klien terhadap layanan bimbingan dan konseling Berbagai sumber informasi penting bagi pengembangan diri klien Tujuan di atas dapat tercapai Memberikan dukungan menyeluruh kepada konselor lapangan dengan memberikan fasilitas dan layanan infrastruktur yang diperlukan. Selain itu juga meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia BK (konselor) terutama yang berkaitan dengan penggunaan alat-alat berteknologi tinggi, termasuk perangkat lunak Perangkat keras juga sangat dibutuhkan.Â
 Tujuan pelayanan dasar bimbingan ini bertujuan untuk membantu semua klien agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh dasar keterampilan hidupnya atau dengan kata lain membantu peserta didik agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya.Â
Dengan demikian, melalui pelayanan dasar bimbingan ini klien akan terbentuk dalam mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan dasar untuk kehidupannya yang mengacu kepada tugas-tugas perkembangan klien Sedangkan tujuan layanan bimbingan konseling secara umum dan khusus adalah sebagai berikut:
1. Tujuan umum
- Agar klien dapat memperkembangkan pengertian dan pemahaman dirinya untuk mencapai kemajuan klien.
- Agar klien dapat memperkembangkan pengetahuan tentang dunia kerja, kesempatann kerja, serta rasa tanggung jawab dalam meraih peluang dan memilih dalam suatu kesempatan kerja tertentu.
- Agar klien dapat memperkembangkan kemampuan unuk memilih, dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi yang ada.
- Agar klien dapat mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga orang lain
2. Tujuan khusus
- Agar para klien dapat memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
- Agar klien memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungan.
- Agar para klien dapat mengatasi dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah.
- Agar klien memiliki kemampuan untuk mengatasi dan menyalurkan potensi-potensi yang dimilikinya. (mukhlisah, 2012).
Fungsi layanan bimbingan dan konseling diambil dari buku Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam jalur Pendidikan Formal (ABKIN, 2008: 200) yaitu sebagai berikut:
- Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungan (pendidikan, pekerjaan, dan norma-norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan secara dinamis dan konstruktif.
- Fungus fasilitas, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
- Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
- Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan cirri-ciri
- kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu kerja sama dengan pendidikan lainnya di dalam meupun di luar lembaga pendidikan. ( sutrisna, 2012). Â
Referensi
Soleha Sovatunisa. (2 023). peran media dan teknologi dalam layanan bimbingan dan konseling. JURNAL AT-TAUJIH BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM Vol. 6 No. Â (http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Taujih)
Kushendar. (2019) Development Goals 2030: Teknologi Mudah Guna dalam Bimbingan dan Konseling. Bulletin of Counseling and Psychotherapy / Vol 1, No 1/ 38. Journal website: https://journal.kurasinstitute.com/index.php/bocp
Triyono. (2018). pentingnya pemanfaatan teknologi informasi oleh guru bimbingan dan konseling. Â JUANG: Jurnal Wahana Konseling . Vol. 1, No. 2.
Mukhlisah.(2012). Administrasi dan Manajemen Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Dwiput pustaka Jaya).
Sutirna. (2012). Bimbingan dan Konseling: Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal, (Bandung: Andi Offset).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI