Mohon tunggu...
31_SALMA MEILANI_ XI MIPA 2
31_SALMA MEILANI_ XI MIPA 2 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Halo.... Salam dari perempuan Taurus yang suka semesta :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bulannya Taurus yang Bermakna

22 September 2022   18:53 Diperbarui: 22 September 2022   18:55 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Sedetik yang lalu, akan menjadi cerita yang abadi. Rekam jejak semesta adalah memori. Maka di ruang minimalis yang penuh cerita ini, kusuguhkan berbagai manusia yang terkumpul pada malam yang terang. Bapak yang menyentuh tiap ruang rumah ini dengan tawa, Ibu yang paling sibuk, Kakak dan Adik yang paling jago untuk duduk mendengarkan. Dan Aku, yang paling berisik di rumah yang serba tenang. Kalo kata Bapak sih, cuman aku yang paling rusuh di rumah ini. Kakakku yang pendiam. Adik, si ceria yang selalu duduk ketika Bapak sudah mulai mengeluarkan suaranya. 

   Dunia sedang ricuh oleh gaungan takbir yang menggema. Semuanya beramai-ramai menyaksikan, dengan bulan yang turut melambaikan tangan. Menunggu esok yang penuh kejutan. Aku, Salma. Perempuan Taurus yang tengah bersiap untuk melangkah di angka yang lebih tinggi. Senin 02 Mei 2022 pun, siap mengukir hidupnya yang penuh cerita dan rahasia.

    Malam itu, Ibu sibuk menyiapkan hari esok yang penuh kebahagiaan, aku si biang rusuh ini, hanya duduk diam di samping Bapak, seraya mengecek tiap detik yang bergerak. Bapak terheran, apalagi si Adik yang paling penasaran. 

"Sariawan, diam saja? " Kata Bapak.

 "Harus jaga sikap Pak, bentar lagi sudah bukan 16 tahun. " Jawabku.

 "Emangnya kalo bertambah umur, gak boleh jadi orang yang sama? " Tanya Bapak lagi. 

"Bukan gitu Pak, masa iya sudah dewasa tetap yang paling berisik di rumah ini?" Jawabku sewot.

 "Bapak lebih senang liat semua anak nya bebas berekspresi. Mau paling rusuh sekalipun, kamu tetep anak Bapak." Aku tak suka mendengar jawaban Bapak. 

"Teh. Gak harus sempurna buat jadi dewasa. Gak harus keren buat jadi anak Bapak. Kamu, Kakak dan Adik yang selalu sehat, dan selalu ada tiap Bapak pulang kerja, itu sudah menjadi hadiah yang paling Bapak suka. " Aku menatap wajah Bapak. Ketegasan wajah Bapak selalu mengajarkanku arti kata sungguh yang nyata, yang ada, sungguh benar adanya. 

 "Bapak emangnya gak malu liat anaknya yang bentar lagi umur 17 tahun, tapi sikapnya masih ngerusuh kaya anak TK?" Bapak mengelus kepalaku. Telapak tangannya yang besar, selalu bisa melingkupi kepalaku yang ragu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun