Mohon tunggu...
Sarah Putri Indrayati
Sarah Putri Indrayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hi! I'm Sarah. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang "Masa muda adalah waktunya explore banyak hal karena kesuksesan tidak tiba-tiba datang tanpa adanya usaha dan kerja keras!"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Terbaik Asistensi Mengajar Melalui Snakes and Ladders Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Pendidikan Pancasila di SMKN 2 Malang

28 November 2024   21:26 Diperbarui: 28 November 2024   22:19 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Foto X LPKC 2 melalui penerapan media pembelajaran Snakes and Ladders secara langsung/dok. pri

Asistensi Mengajar merupakan sebuah program yang terdapat di Universitas Negeri Malang untuk mahasiswa yang menempuh program studi pendidikan. Program Asistensi Mengajar nantinya akan terjun langsung ke sekolah-sekolah yang telah melakukan kerja sama dengan pihak kampus di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Dan guru pamong. Dalam program ini, mahasiswa akan melaksanakan kegiatan akademik dan non akademik. Kegiatan akademik yang dilaksanakan, yaitu mengajar di kelas-kelas yang sudah ditentukan oleh guru pamong. Sedangkan, kegiatan non akademik meliputi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah dengan adanya keterlibatan mahasiswa Asistensi Mengajar (AM).

Satu semester bukanlah waktu yang singkat bagi mahasiswa untuk melaksanakan program magang mengajar. Lingkungan baru dan orang-orang baru yang ditemui menjadi Salah satu tantangan mahasiswa Asistensi Mengajar adalah pengondisian peserta didik ketika pembelajaran berlangsung. Namun, penulis tidak mempermasalahkan tantangan tersebut yang di mana hal itu wajar terjadi.

PENGALAMAN TERBAIK SELAMA ASISTENSI MENGAJAR?

Pengalaman terbaiknya adalah menjadi guru dan bertemu dengan berbagai macam murid yang sangat menghargai kehadiran mahasiswa yang sedang melakukan magang. Bahkan apabila sedang melewati kelas yang penulis ajar, mereka langsung menyapa dengan suara yang manis dan menghampiri untuk mengajak berbincang-bincang. Hal ini menjadi salah satu alasan semangat penulis untuk ingin selalu mengajar dan bertemu dengan murid-muridnya karena ketika suasana hati kurang baik, yang terjadi adalah suasana kelas atau kondisi kelas akan ikut tidak baik pula. Namun, energi positif yang sangat kuat dari peserta didik membuat penulis suasana hatinya langsung berubah secara instan dan berusaha untuk tetap mengajar dengan baik dan sesuai rencana, serta target yang ingin dicapai pada hari tersebut.

Foto X KL 4 melalui penerapan media pembelajaran Snakes and Ladders secara digital
Foto X KL 4 melalui penerapan media pembelajaran Snakes and Ladders secara digital

Dalam melakukan permainan snakes and ladders sebagai media pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila, merupakan ide yang secara tiba-tiba muncul dalam otak penulis. Sebelumnya, penulis ingin membagikan sedikit informasi bahwa Media pembelajaran merupakan suatu alat perada mengajar yang digunakan oleh guru ketika mengajar di kelas. Media yang disediakan ditinjau menjadi pelengkap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar supaya peserta didik tidak merasa bosan terhadap pembelajaran yang dinilai tidak ada pembeda di setiap minggunya. Ketika seorang guru telah mempersiapkan sebuah media pembelajaran yang akan digunakan, maka terdapat target yang akan dicapai. Perlunya merancang atau menyusun proses pembelajaran yang baik dan uji coba media pembelajaran terlebih dahulu supaya nantinya ketika dipraktikkan dapat berjalan dengan lancar. Terlalu banyak list berbagai macam media pembelajaran, penulis memutuskan untuk memakai media snakes and ladders dengan mempertimbangkan banyak hal. Pertimbangan tersebut antara lain, seperti kondisi kelas yang kurang hidup, sifat dan karakter peserta didik yang cenderung mudah bosan, perbedaan cara belajar yang sudah sangat berbeda dengan zaman penulis sekolah, dan tingkat kefokusan yang rendah dari peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Tetapi, bagaimana perasaan peserta didik ketika pembelajaran saat itu menggunakan media pembelajaran snakes and ladders? Tentu exited sekali!!

Media pembelajaran snakes and ladders yang diterapkan membuat peserta didik lupa bahwa mereka sedang menjawab pertanyaan sesuai materi yang telah dipelajari pada hari itu. Raut bahagia yang terukir pada setiap wajah peserta didik kelas X yang sedang menerapkan media pembelajaran ini membuat guru turut merasa bahagia karena perjuangan dalam mempersiapkan dan membuat media pembelajaran tersebut tidak gampang. Fungsi utama dari adanya media pembelajaran adalah untuk menciptakan kondisi kelas yang peserta didiknya interaktif dan dapat menangkap materi secara mendalam dan akurat. Pemahaman peserta didik yang bertambah dapat membentuk pola pemikiran yang bagus. Sebagai contoh, peserta didik akan lebih termotivasi dan minat belajarnya akan tinggi untuk menantikan media apalagi yang akan ada pada pertemuan-pertemuan berikutnya

Hasil belajar peserta didik dengan menerapkan media pembelajaran snakes and ladders sangat jauh dibandingkan dengan tidak memakai media pembelajaran. Faktor tersebut dapat didukung karena tantangan-tantangan yang dihadapi penulis dalam proses belajar mengajar pada setiap kelasnya. Tingkat kebosanan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sangat memengaruhi hasil belajarnya. Setiap pembelajaran berlangsung perlu adanya perbedaan untuk menanamkan mindset kepada peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya pasti akan ada model dan metode baru lagi pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila, sehingga peserta didik akan sangat menanti-nantikan pembelajaran Pendidikan Pancasila di setiap minggunya.

MENGAPA MENJADI PENGALAMAN TERBAIK?

Penerapan media pembelajaran snakes and ladders secara langsung di lapangan indoor sekolah
Penerapan media pembelajaran snakes and ladders secara langsung di lapangan indoor sekolah

Karena persiapan yang dilakukan cukup lama dan sangat menguras tenaga. Mulai dari persiapan dalam membuat setiap kotak-kotaknya yang dilengkapi dengan soal di balik nomor dalam setiap kotaknya, hingga memikirkan pelaksanaan nantinya dalam pembelajaran. Penulis telah melakukan uji coba sebanyak dua kali, yaitu pada salah satu kelas X Kuliner dan X LPKC dengan penerapan yang berbeda. Pada kelas X Kuliner media pembelajaran snakes and ladders dilakukan dengan memanfaatkan media digital, sedangkan pada kelas X LPKC diterapkan dengan keterlibatan peserta didik secara langsung yang di mana peserta didik akan berjalan secara langsung di atas media pembelajaran snakes and ladders yang dicetak secara fisik. Perubahan yang sangat signifikan dapat terlihat ketika diterapkannya media pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar peserta didik. Sehingga hal tersebut menjadi pengalaman terbaik penulis selama proses Asistensi Mengajar berlangsung.

Penerapan media pembelajaran snakes and ladders digital
Penerapan media pembelajaran snakes and ladders digital

Suksesnya penerapan media pembelajaran tersebut tidak terlepas dari peran guru pamong yang selalu memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan media yang sedang disusun. Namun, peran dari teman-teman Asistensi Mengajar (AM) khususnya program studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi suatu hal yang sangat menyentuh hati penulis karena teman-teman penulis tentu juga sibuk mempersiapkan media-media pembelajaran untuk keperluan mengajar mereka, namun mereka tetap teguh untuk membantu penulis dalam mempersiapkan berbagai hal-hal penting supaya media pembelajaran yang dilaksanakan dan dipraktikkan nantinya tidak memiliki kekurangan yang banyak.

Dalam hal ini, peran pemerintah untuk menunjang Sumber Daya Manusia yang berkualitas memerlukan adanya kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan merupakan seluruh pengetahuan belajar yang terjadi sepanjang hayat dan memberikan pengaruh positif dalam setiap proses pembelajaran. Usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik dapat berperan aktif dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing. Hal ini juga keberadaan pendidikan menjadi suatu pengalaman belajar yang berlangsung dengan kompetensi yang baik serta dengan keadaan kesadaran penuh.

Perlunya menanamkan prinsip bahwa belajar itu merupakan sebuah kebutuhan setiap manusia yang merupakan salah satu bentuk dari pengembangan diri manusia dan sebagai salah satu metode peningkatan kualitas pengetahuan manusia itu sendiri yang dilakukan melalui banyak cara, salah satunya melalui pendidikan formal. Suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas tidak semuanya dapat berjalan dengan sempurna sesuai rencana, namun proses belajar akan mengalami beberapa perbedaan menyesuaikan kondisi dan suasana kelas. Guru dapat melakukan pendekatan pembelajaran dengan menciptakan kondisi kelas yang menarik dan menyenangkan. Pendekatan pembelajaran sangat dibutuhkan sebagai alternatif untuk mencapai keseluruhan kompetensi dalam kurikulum merdeka yang harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi di kelas.

Dengan berbagai penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan sebuah solusi untuk menghidupkan suasana kelas yang monoton kegiatannya di mana media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang berpengaruh penting dalam tercapainya suatu tujuan pembelajaran dengan melibatkan kreativitas dalam mengembangkan suatu media pembelajaran. Kreativitas yang dilakukan menyesuaikan dengan materi yang akan disampaikan supaya tidak terjadi ketimpangan praktik mengajar dalam suatu kelas. Dipraktikkannya media pembelajaran snakes and ladders dengan menyediakan soal dalam setiap nomornya pada mata Pelajaran Pendidikan Pancasila menjadi suatu hal yang sangat berpengaruh baik terhadap hasil belajar peserta didik. Suasana dan kondisi kelas yang sangat menyenangkan membuat pengaruh positif tersebut dapat memengaruhi suasana hati peserta didik yang ada pada kelas tersebut. Semangat yang sangat berlebih dibandingkan pembelajaran-pembelajaran sebelumnya menjadi bukti bahwa keberadaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menunjang hasil belajar siswa

Penulis dalam penulisan essay ini hendak mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah yang sudah memberikan banyak sekali pengalaman terbaiknya untuk mahasiswa-mahasiswa Asistensi Mengajar, terima kasih kepada guru pamong yang telah memberi kebebasan penulis untuk survive ketika mengajar sesuai dengan metode yang dikuasai penulis, dan terima kasih juga kepada teman-teman terbaik penulis yang sangat supportive selama kegiatan Asistensi Mengajar berlangsung.

Pengalaman terbaik yang penulis bagikan dalam essay singkat ini tidak hanya sekadar formalitas memenuhi tugas, namun penyusunan media pembelajaran snakes and ladders mengajarkan kita semua bahwa dalam mencapai titik kesuksesan perlu melewati masa sulit yang sangat berlika-liku dan harus terus berjuang dengan menikmati setiap prosesnya supaya tidak merasa terbebani dalam pelaksanaannya. Banyaknya masukan yang diberikan kepada para mahasiswa yang pertama kali melakukan magang mengajar secara langsung di sekolah-sekolah terbaik tidak perlu dianggap sebagai hal yang merendahkan kinerja kita, tetapi hal ini dapat dinilai bahwa masukan dan saran yang diberikan sebagai bentuk perbaikan diri supaya sampai pelaksanaan Asistensi Mengajar ini telah usai perkembangan skill mengajar sudah lebih bertambah dibandingkan dengan awal melakukan magang mengajar ini.

            Ketika program Asistensi Mengajar ini selesai, semoga dapat menjadi bekal dan gambaran mahasiswa nantinya apabila terjun di dunia kerja. Hal-hal yang telah disusun untuk melakukan proses belajar mengajar tidak akan pernah sesuai dengan ekspektasi dan harapan para pengajar karena kejadian-kejadian yang terjadi dalam setiap kelasnya di luar dugaan para guru dengan maksud rancangan-rancangan tersebut hanya sebagai pedoman dan patokan dalam menyampaikan materi di setiap kelasnya. Untuk itu, hal semacam ini yang baru diketahui oleh mahasiswa yang melaksanakan magang mengajar dapat dijadikan sebuah pembelajaran untuk terus menjalankan proses belajar mengajarnya apabila tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun.

            Motivasi menegakkan kualitas pendidikan di Indonesia perlu ditegakkan oleh generasi muda di Indonesia sebagai bentuk dan upaya pendidikan yang lebih baik.

"Kesuksesan itu berawal dari kesungguhan diri untuk mencapainya tanpa mengeluhkan proses."

Disusun Oleh Sarah Putri Indrayati Mahasiswa S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang dalam program Asistensi Mengajar (AM) semester gasal tahun 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun