Sedikit ingin membahas Keadaan sosial politik dalam masyarakat dan negara kita,
Teman, kita sebetulnya tdk perlu banyak mengktritik atau mencela tentang keborokan ulah wakil Rakyat (DPR baik pusat atau Daerah).
Karena sebetulnya sejak sebelum kita pilig mereka telah menunjukkan siapa diri mereka. Ya, kalau mereka secara langsung atau tidak langsung, telah mengatakan kalau mereka suka hura hura(habisin duit ketempat yang tidak berguna) dan kebanyakan mereka penipu.
Apa buktinya,
#1
saat seperti ini (menjelang pemilu), kita akan melihat mereka dimana-mana, nyangkut diatas pohon maupun didinding2 toko atau rumah orang, bahkan digeurupoeh manoek pun kadang mereka ada.
Bukankah itu perbuatan sia-sia?
Ya, bagaimana tdk sia-sia, katakanlah 1 poster 30.000 jika ada 1000 poster, berarti 30000x1000=30jt.
nah, tiga puluh juta dihabiskan untuk perbuatan yang sia-sia, katanya kalau dia terpilih mau bantu rakyat, gimana mau bantu? dengan uang sendiri aja buang-buang apalagi jika nanti punya uang negara.
oke, anda berdalih itu kan biaya politik atau biaya promosi yang harus dibayar, sama kayak perusahaan perusahaan yang mempromosikan produknya?
Sama sekali ini pemikiran yang sesat, beda promosi orang politik dengan orang bisnis, karena jelas bisnis is bisnis politik adalah politik, jika berbisnis dalam politik maka seperti yang kita rasakan akan menjadi kacau.
Kalau perusahaan mempromosikan produknya, akan terjadi transaksi yang sama-sama menguntungkan. mulai dari produsen, distributor hingga dalam bidang transportasi. bahkan kita yang belipun juga akan mendapat keuntungan dari produk tersebut. katakanlah sepeda motor, keuntungan mulai dari produsen,transorptasi hingga pajak negara.
nah, kalau Promosi Caleg apa untungnya? kalau selain hanya menampilkan senyum mereka? dari segi bisinis dan ekonomi, tdk ada yang menguntungkan calon 'konsumen'. Jikapun untung dari segi bisnis, hanya yang cetak spanduk saja. karena tdk akan terjadi transaksi bisnis yg kesinambungan.
Jadi kesimpulannya biaya politik atau promosi caleg adalah hal bodoh dalam membodoh-bodohi rakyat. dan itu perbuatan buang-buang duit. Jadi kesimpulanya, sebelum jadi caleg saja mereka memang suka menghambur2kan duit. Wajar, kalau nanti sudah jadi wakil rakyat hobynya lebih dari itu,
jadi.. jika mau protes protes sekarang, jangan protes waktu mereka udah jadi Wakil rakyat. karena memang itu tabiat mereka.
Mereka itu kebanyakan memang penipu.
ya, ketika anda melihat spanduk dijalan-jalan atau dimanapun berada dengan wajah tersenyum. seolah-olah mereka ingin menampakkan pada kita, mereka siap tersenyum 24jam untuk rakyat, siap berpanas-panasan bahkan siap memanjat pohon demi rakyat.
Padahal, itu hanya untuk menarik perhatian rakyat supaya bisa dipilih. Tapi apa yang terjadi ketika sudah jadi ketika jadi wakil rakyat?
Jadi, bukankah itu penipu?
so.. tidak usah banyak protes kalau DPR itu diisi oleh kebanyakan penipu2, karena sejak pertama kita memang telah memilih calon-calon penipu.
Mereka suka merusak keindahan.
Ya, lihat lagi.. mereka kampanye akan menciptakan masyrakat madani, yang sehat yang bersih dan macam macam dum.
tapi pada kenyataannya, sejak kampanye sudah merusak alam dengan memaku pohon2, dengan menempel poster-poster mereka dimana-mana. Bukankah itu sangat mengganggu keindahan alam dan merusak pemandangan?
Jadi, kalau mau protes saat ini, sebelum pemilu itupun kalau mau protes, kalau ga mau protes tapi langsung mau bakar poster2 yang merusak pemandangan itu lebih baik.
Karena kalau nanti sudah jadi DPR protes, ga ada guna lagi..
toh anda kritik atau tdk, mereka memang sudah begitu diri.
sekian dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H