Mesin dengan performa mantap serta efisien dengan cost perawatan yang irit dan terjangkau adalah dambaan yang diharapkan oleh setiap orang atas kondisi mesin kendaraan bermotor yang mereka miliki.
Namun apakah bisa semudah itu dalam memenuhi berbagai hal tersebut diatas?. Lantas hal apa saja yang diperlukan agar mesin kendaraan bermotor kita bisa memiliki performa yang baik, berkinerja dan kedepan nya bisa awet sehingga bisa berumur panjang dengan perawatan yang minimal sebagaimana falsafah diatas?.
Pemahaman mengenai pemilihan bahan bakar minyak (BBM) yang tepat dan baik, tidak sebatas memilih bahan bakar yang murah dengan tujuan untuk menghemat cost atau pengeluaran sangat diperlukan dalam penggunaan jenis bahan bakar yang akan kita pakai untuk kendaraan bermotor kita nanti nya.
Karena tiap jenis bahan bakar memiliki nilai oktan ataupun ron yang berbeda-beda, begitu juga dengan nilai kompresi setiap mesin dari jenis type model kendaraan bermotor. Sementara rasio kompresi suatu mesin bermotor membutuhkan spesifikasi nilai oktan yang berbeda-beda demi memenuhi kebutuhan tingkat perbandingan nilai rasio kompresi suatu mesin kendaraan bermotor.
Sebelum menginjak pada pemilihan bahan bakar untuk kendaraan bermotor, kita sebaik nya memahami apa yang dimaksud dengan rasio perbandingan dan kompresi terlebih dahulu. Sehingga kita bisa memilih jenis bahan bakar yang tepat dengan nilai oktan yang pas dan tidak salah untuk kendaraan bermotor kita.
Rasio Kompresi
Rasio kompresi pada mesin pembakaran dalam atau mesin pembakaran luar adalah nilai yang mewakili rasio volume ruang pembakaran dan kapasitas terbesar ke kapasitas terkecil, ini adalah spesifikasi mendasar bagi hampir semua mesin pembakaran umum.
Dalam mesin piston, rasio yang dimaksud adalah rasio antara volume silinder dan ruang bakar ketika piston berada di titik mati bawah (TMB) dan volume ruang bakar saat piston berada di titik mati atas (TMA).
Misalnya, silinder dan ruang bakar dengan piston dibawah berisi 1000 & nbsp, cc udara. Ketika piston telah pindah ke atas silinder, dan volume tersisa dalam kepala atau ruang bakar menjadi 100 cc, maka rasio kompresi akan proporsional digambarkan sebagai 1000 : 100, atau dengan pecahan pengurangan, rasio kompresi 10 : 1. (Wikipedia)
Semakin besar nilai perbandingan rasio kompresi maka dibutuhkan besaran nilai oktan atau ron yang besar pula untuk menghasilkan sebuah pembakaran yang sempurna sebagaimana mengacu pada hukum gas ideal.
Sementara dengan rasio kompresi yang besar namun kita menggunakan jenis bahan bakar yang bernilai oktan lebih rendah dari yang seharus nya maka akan menimbulkan knocking pada mesin yang ditunjukan dengan suara menggelitik pada mesin bermotor saat mesin dihidupkan atau dijalankan.
Bahan bakar minyak atau bensin bisa memiliki kemampuan untuk meledak sendiri tanpa ada nya percikan api dari busi dengan kondisi tekanan yang tinggi seperti hal nya kinerja pada mesin diesel yang tidak membutuhkan percikan api dari busi untuk proses pengapian.
Oleh sebab itu mesin dengan rasio kompresi yang tinggi namun tidak menggunakan bahan bakar bensin dengan nilai oktan yang tinggi makan bahan bakar akan mudah terbakar sebelum terprcik api dari busi yang menimbulkan proses knocking.
Hal ini berbanding terbalik dengan tinggi nya nilai oktan pada bahan bakar atau bensin. Semakin tinggi besaran nilai oktan pada bahan bakar maka akan semakin susah terbakar oleh pengaruh tekanan dan udara. Karena nilai oktan tinggi tidak mudah terbakar akan tekanan dan temperatur.
Untuk lebih memudahkan pemahaman apa itu hukum gas ideal serta knocking yang bisa menimbulkan jelaga dan kerak berlebih pada ruang bakar, bisa disimak dalam videoÂ
Bagaimana Mengetahui Nilai Besaran Rasio Kompresi Pada Mesin?
Lantas kita tdak perlu bingung bagaimana cara mengetahui besaran rasio kompresi kendaraan bermotor kita!. Terlebih sampai membongkar mesin motor kita, jangan!, itu sangat tidak dianjurkan!.
Kita cukup melihat dibuku petunjuk yang diberikan oleh pabrikan di halaman spesifikasi, disitu masing-masing disebutkan berapa nilai rasio kompresi mesin bermotor kita.
Disini bisa diketahui Mesin mobil ternyata tidak selalu memiliki rasio kompresi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan mesin sepeda motor.
Pemilihan Bahan Bakar
Pertamax Turbo memiliki nilai oktan yang paling tinggi yang dimiliki SPBU di Pertamina pada umum nya, sementara Premium memiliki nilai oktan paling kecil.
Tidak semua SPBU Pertamina yang tersebar saat ini menjual bahan bakar Premium, hanya beberapa SPBU Pertamina saja yang masih kedapatan menjual Premium yang merupakan bahan bakar termurah dan masih bersubsidi tersebut.
Seperti hal nya untuk motor Honda SPACY helm-in PGM-FI yang saya miliki harus menggunakan bahan bakar bernilai oktan 90 atau Pertalite untuk menunjang performa optimal nya. Sementara Suzuki CARRY 1.5 tahun 2012 yang saya milliki diperkenankan menggunakan bahan bakar bernilai oktan 88 atau Premium.
***
Seringkali saya melihat dan mengamati mobil yang bisa dikategorikan berkelas lumayan mewah acap kali nangkring dispot pengisian bahan bakar Premium diberbagai SPBU Pertamina yang bikin miris.
Pada dasar nya mobil-mobil keluaran baru sudah banyak yang didesain dengan rasio kompresi mesin cukup tinggi yang sudah tidak dianjurkan menggunakan bahan bakar Premium, terlebih Premium merupakan bahan bakar yang disubsidi pemerintah yang diperuntukkan bagi rakyat yang kurang mampu.
Oleh sebab itu pemilihan bahan bakar yang tepat dengan mengenali spesifikasi kendaraan bermotor merupakan cara cerdas dan bijak yang bisa kita lakukan untuk mencapai semua tujuan diatas yang sekaligus membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
Tidak sekedar murah, tidak sekedar ngirit, melainkan efisien dan pas sesuai peruntukan.
Pudji Prasetiono
#SalamSilaturahmi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H