Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Saya Bukan Kolektor dan Juga Bukan Hoarder!

16 November 2018   15:59 Diperbarui: 17 November 2018   14:47 1636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Floppy Disk (Dok. Pribadi)

Saya Bukan Kolektor namun Juga Tidak Mau Disebut Sebagai Hoarder!

Koleksi Kaset Pita (Dok. Pribadi)
Koleksi Kaset Pita (Dok. Pribadi)
Saya masih memiliki beberapa kaset pita yang masih tersimpan rapih, bahkan masih ada yang masih tersegel dan baru. Saya juga masih memiliki floppy disk sebagai sarana penyimpanan data zaman komputer jadul dan beberapa barang lama lain seperti hal nya Nokia jadul yang sudah saya sebut diawal.

Kenapa saya masih memiliki floppy disk jadul yang sudah tidak bisa terpakai beserta kaset pita dan yang lain?

Floppy disk tersebut sebagai sarana penyimpanan media data, baik kerja praktek maupun skripsi saat era kuliah. Saya mengetik skripsi sendiri dengan penuh perjuangan dari data-data yang saya peroleh dilapangan hingga terkumpul dan tersusun dengan rapih.

Mengetik semua bahan skripsi hingga harus bermalam berhari-hari dirumah teman yang memiliki komputer, karena zaman kuliah belum memiliki komputer apalagi laptop, karena memang komputer saat itu masih tergolong barang yang mahal dan belum terjangkau oleh kebanyakan orang.

Saya merasa, biarlah floppy disk tersebut tetap tersimpan dan menjadi kenangan tersendiri sekaligus pengingat bagaimana perjuangan dulu untuk menyelesaikan skripsi atau tugas akhir dengan sarana serta prasana yang terbatas.

Saya merasa barang-barang atau benda-benda tersebut memiliki nilai history dan kenangan tersendiri yang mendalam bagi pribadi saya. Apapun bentuk benda nya masih sangat layak untuk dipertahankan sekalipun sampai akhir hayat.

Tergantung bagaimana kita mengatur dan menyimpan sehingga tetap menjadi barang yang menarik untuk disimpan dan dipertahankan, serta tidak perlu merasa terintimidasi karena dicap sebagai hoader karena telah mempertahankan barang-barang lama dan jadul sifatnya. Karena yang mengetahui histori, sejarah serta memori tentang suatu barang pribadi adalah diri kita sendiri bukan orang lain.

Setelah itu tergantung anak cucu keturunan kita bagaimana memperlakukan barang-barang sepeninggalan kita, atau sebelumnya bisa dengan mengamanatkan pada mereka, mau tetap menyimpannya, menyumbangkan kepada orang lain atau bahkan membuang nya.

Mungkin kita tergolong orang biasa, namun andaikan sebaliknya, semisal artis, pemimpin ataupun tokoh berpengaruh lain, pastilah barang-barang kita bisa diabadikan dengan sendirInya oleh orang lain, atau bahkan sampai mendirikan museum tersendiri untuk kita guna menyimpan dan mengabadikan peninggalan barang-barang yang memiliki kisah dan cerita tersendiri.

#SalamSilaturahmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun