Posisi Menetukan Nasib
Mungkin arek Suroboyo terkenal dengan suporter "bonek" nya, namun drama kolosal Surabaya Membara sama sekali bukan tontonan acara sepak bola, tapi saya tetap melihat jiwa "bonek" tetap menyala dan tersimpan sekalipun bukan dalam acara sepak bola.
Tidak jarang, bahkan banyak para penonton yang memanjat pelataran berjenjang Tugu Pahlawan untuk memperjelas daya pandang bagi mereka sekalipun area tersebut kurang diperkenankan, karena memang daerah tersebut juga bagian dari taman Monumen Tugu Pahlawan yang tentunya harus di jaga kehijauan dan keasriannya.
Tidak cukup sampai disitu, bagi yang merasa kurang puas atau yang tidak kebagian tempat strategis maka viaduk pun dipenuhi dan disesaki sebagai area menonton drama kolosal Surabaya Membara yang notabenenya merupakan jalan layang jalur kereta api yang masih aktif yang melintas diatas Jalan Pahlawan.
Tempat yang paling berbahaya merupakan tempat yang paling nyaman, sebenarnya tidak seperti itu. Hal tersebut bisa jadi semata guna mencari tempat sekaligus spot paling oke buat merekam dan mengabadikan momen-momen dalam drama kolosal Surabaya Membara dengan sejelas-jelasnya tanpa harus direpotkan dengan aksi dorong-mendorong yang kadang sesekali terjadi atau tanpa harus repot tertutup oleh penonton yang lain.
Mungkin sebagian berpikiran sepeerti itu, hingga viaduk menjadi salah satu alternatif tempat yang nyaman untuk menonton di samping warga sekitar yang juga ikut menonton di area viaduk tersebut.
Bonek Saja Tidak Cukup
Kita tidak tahu memang kapan kereta api bakal lewat di jembatan viaduk tersebut, kecuali petugas PT. KAI terkait, terlebih jalur tersebut merupakan jalur kereta api barang yang memang tidak memiliki jadwal tetap seperti halnya kereta api berpenumpang, sepengamatan saya seperti itu.Â
Terlebih memang hanya tahun ini yang bertepatan dengan kereta api sedang melintas yang dibarengi dengan berdekatan dengan acara yang sudah dijubeli penonton tersebut.