Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketika Takziah sebagai Lawatan Mudik, Sedih Berganti Rindu

8 Juni 2018   23:37 Diperbarui: 8 Juni 2018   23:51 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya, Madura dan Malang sebagai kota dimana kita akan berkeliling untuk silaturahmi saat lebaran besok. Mulai dari saudara, kerabat, teman juga relasi.

428 Km Pengobat Rindu

Tiket Kereta (Dok. Pri)
Tiket Kereta (Dok. Pri)

Peta (Dok. Google Map)
Peta (Dok. Google Map)

Kami selalu rindu kampung halaman, desa Menganti, Kabupaten Kebumen. Sebagai tempat tiada dua di muka bumi. Keindahan serta kesejukannya, merupakan sesuatu yang tidak akan bisa anda bayangkan sebelumnya. Sekalipun rentetan perjalanan ke kampung halaman kemaren terselimuti atas kedukaan, bukan kebahagiaan dan suka cita karena kehilangan. tapi semua itu sama sekali tidak mengurangi rasa dan aroma "pengobat rindu" akan keindahan kampung halaman.

Tujuh hingga delapan jam waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke kampung halaman dengan menggunakan kereta api sebagai moda transportasi. Kelas ekonomi dengan tarif minimum sudah cukup bagi kami kaum rakyat jelata. Tidak pernah kita memilih kelas bisnis terlebih eksekutif, begitulah kaum "elite ekonomi" biasa menghibur diri.

Kelas ekonomi tidak mengurangi sedikitpun kenyamanan dalam menikmati perjalanan karena sebaik baik perjalanan adalah untuk dinikmati. Capek, letih dan kegelisahan akan lebur jika kita menikmati perjalanan yang ada.

Desa Asri Penghasil Kelapa

Panen Kelapa (Dok. Pri)
Panen Kelapa (Dok. Pri)
Sekalipun jauh dari keramaian pusat kota, lokasi desa kami sungguh asri dan menyejukkan. Kanan kiri dan seputarannya adalah hamparan hijau, hutan hijau nan asri yang jauh bertolak belakang dengan apa yang ada di Surabaya, yakni hutan beton dimana mana sejauh mata memandang.

Hebatnya dari saya kecil hingga sebesar sekarang, tak kurang dari tiga puluh tahunan lalu, desa ini tetap tidak berubah. Tetap mempertahankan jati diri nya tanpa tergerus oleh dinamika dan perkembangan zaman yang cenderung merusak

Hamparan sawah sejauh mata memandang hijau terbentang, dikiri maupun sisi kanan selalu bisa dijumpai hamparan hijau. Buat terapi kesehatan paru-paru benar-benar cocok, dengan berlama-lama didesa, paru-paru kita akan langsung bersih sembari menikmati keelokan pemandangan yang ada di desa saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun