sahur on the road yang kita jalankan misinya menjadi sia-sia, makna sahur on the road sudah tidak ada lagi. Kegiatan tersebut hanya sebatas menjadi sedekah biasa dan kegiatannya tidak perlu dilakukan pada malam hari
Menilik dari pernyataan diatas sahur on the road memang harus dikaji kembali.
Sisi Buruk Sahur On The Road
Aksi corat-coret yang mewarnai sepanjang jalur sahur on the road yang sering kita temui merupakan sisi yang bisa mengotori kegiatan mulia tersebut, yang akhirnya mencoret sisi kebaikan yang kita tebarkan.
Tidak jarang ditemukan dalam sahur on the road para pesertanya membawa beberapa senjata tajam, untuk apa coba, berjaga-jaga?. Jelas sekali kalau kegiatan yang sudah diniati dengan hal buruk akan menghasilkan kegiatan yang buruk pula.
Kalau sudah begitu gampang sekali terjadi tindakan tindakan yang berbau anarkis dan kroyokan dijalan, yang jauh dari mengedepankan nilai-nilai sahur on the road yang diemban sebelumnya.
Ditambah aksi konvoi dalam sahur on the road, konvoi jalanan yang alih-alih menimbulkan dampak kemacetan yang tidak seharusnya terjadi. Beda cerita kalau mereka berjalan kaki sepanjang jalanan melakukan aksi sahur on the road tersebut. Mungkin hal tersebut menjadi lebih mulia, karena tidak menimbulkan dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari kegiatan yang mereka jalankan.
Mengelilingi jalanan dan sudut kota dijam malam yang nota bene pada jam istirahat, tentu akan menggangu sebagian orang yang tidak ikut menjalankan ibadah puasa pada saat itu. Karena nilai toleransi harus kita junjung tinggi disini.Toleransi antar umat beragama dan toleransi antar sesama.
Jika titik sasaran sahur on the road kurang mengena tentu kegiatan tersebut harus dikaji kembali, kalau perlu ditiadakan sekalian demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Model Sahur yang Manfaat
Masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk merubah model sahur on the road. Sehingga paradigma yangi hanya sebatas konvoi dan arak-arakan bisa berubah kedalam misi berbagai yang sebenar-benarnya.