Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Zizou, Tiga Trophy dalam Satu Kepelatihan

28 Mei 2018   21:36 Diperbarui: 28 Mei 2018   21:46 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Determinasi Isco yang dirasa kurang dan tidak membuahkan hasil dari berbagai peluang yang ada, meleset dan melenceng hingga hanya membentur mistar gawang, merupakan situasi yang langsung bisa terbaca oleh sang manager. Disaat yang pas dan tidak menunggu lama, buru-buru Garet Bale masuk pada menit ke 62untuk merotasi Isco.

Bale masuk bagaikan Predator "haus dan lapar". Umpan-umpan matang tereksekusi dengan baik dan sempurna. Hanya butuh waktu berselang dua menitan setelah pergantian dengan Isco, Bale sudah menciptakan gol.

Gol sepeda, tapi saya lebih cenderung menyebutnya dengan gol salto, yang nyaris sama saat gol yang diciptakan oleh Ronaldo pada pertandingan perempat final leg ke-1 kontra Juventus. Saking briliant nya gol tersebut sampai-sampai Ronaldo mendapat standing aplaus dari pubik pemirsa Juventus di Allianz arena, masih ingat betul saya aksi spektakuler CR7 tersebut.

Dimenit 64 Bale menciptakan gol yang hampir sama itu setelah berhasil memanfaatkan umpan silang manis dari Marcelo.

Man of the match menjadi pantas diberikan kepada Bale dengan ketajaman dan skill permainan yang cepat dengan power terlebih dengan tambahan gol yang tercipta dimenit ke-83 lagi-lagi Karius menciptakan blunder nya sendiri, saat bola yang sudah ditangkapnya terlepas menuju jalanya sendiri, sehingga kedudukan semakin menjauhkan Liverpool dari pencapaian trophy Liga Champions untuk kali ke-6.

Tiga Thropy Satu Pelatih

Dok. Wikipedia
Dok. Wikipedia
Dok. Wikipedia
Dok. Wikipedia
Dok. Wikipedia
Dok. Wikipedia
Ambisi yang diusung Real Madrid dengan slogan, #APorLa13 dapat terealisasi dengan sempurna. Taktik dan strategi jitu racikan manager Zinedine Zidane dalam meramu metode permainan membuahkan hasil, kemenangan mantap 3-1 atas Liverpool.

Pencapaian Tropy Liga Champions Real Madrid diraih beruntun selama tiga kali pada tahun 2016, 2017, dan 2018 yang kesemuanya dimasa kepelatihan Zinedine Zidane.

Ditahun 2016, Real Madrid berhasil mengalahkan rekan senegara Spanyol, sekaligus sekota, Atletico Madrid pada partai puncak. Stadium San Siro, Milan, Italia, menjadi venue perhelatan puncak. Skor 1-1 yang dilanjutkan dengan adu penalty dan skor akhir 5-3 untuk Real Madrid.

Sementara untuk episode 2017, Real Madrid berhasil menumbangkan Juventus di partai puncak. Stadium Millenium, Cardif,, Wales, menjadi saksi kejayaan CR7 saat itu. Skor telak 4-1 menjadi hasil akhir yang harus rela diterima Bufon dan kawan-kawan.

Kini di 2018 Real Madrid berhasil mencatatkan sejarah di Stadium NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina, dengan menundukkan Liverpool. Skor cukup telak 3-1 menjadi skor akhir pertandingan yang baru kemaren berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun