Kok bisa Roma "mempecundangi" Barcelona 3-0 tanpa balas. Mana ulasan, mana ulasan?, buru-buru saya cari-cari cuplikan pertandingan via youtube dan sebagainya. Apa selama pertandingan "Barca terhipnotis" oleh kepiawaian Derossi dan kawan-kawan sehingga tidak bisa berlari dan bergerak dengan lincah.
Sontak saja tanpa pakai mikir saya kirim pesan keteman saya yang sangat-sangat mengidolakan Messi dan menjiwai Barcelona selaku team kebanggaannya. "sial S*TV tidak menyiarkan Roma vs Barcelona" godaku. Pura-pura tidak tahu skor update pertandingan dengan nada sok polosku, Begitulah  bunyi pesan yang kukirim via WhatssApp ketemanku.
Syukur deh lo kuota habis, dasar fakir kuota. Dari pada nonton pertandingan bombastis mengejutkan mending tidur, gak baik begadang malam-malam juga. Oh begitu ya, yasudlah, eh tapi jangan lupa siapin ember gede-gede buat nampung tu air mata. Barca "dicukur" abis Roma 3-0 tanpa balas kan!, dipikir aku belum tahu, hehehe.Begitulah obrolan lanjutan dengan temanku sang "penggila" Leonel Messi.
Namun apa yang salah dengan Barcelona bisa sampai tidak lolos ke semi final dan terhenti diquarter final dengan Roma, dengan team yang tidak begitu diunggulkan. Padahal dibabak 16 besar Roma nyaris tidak lolos, kejutan besar buat Roma.
Takdir Juventus
Tiba giliran sang juara bertahan Liga Champions, Real Madrid bermain dikandang sendiri, Santiago Bernebeu. Unggul agregat 3-0 sebelumnya dari Juventus membuat Real Madrid terkesan diatas angin dan superior diatas  Juventus. Namun pertandingan baru berjalan sekitar dua menit gawang Keylor Navas bobol, gol cepat sundulan Mario Madzukic hasil umpan silang Khedira membuat madridista, fans setia Real Madrid menjadi kaget, haduew.
Bukan Real Madrid tidak bermain bagus dalam pertandingan tersebut, tapi mungkin spirit kemenangan Roma terhadap Barcelona kemaren terkesan begitu kuat lekat melekat sehingga agresifitas Real Madrid menjadi tidak berarti dan bisa dimentalkan dengan mudah oleh Buffon.
Lebih luar biasanya lagi dimenit ke-61 Juventus sudah berhasil leading 0-3 saat itu. Dengan begitu agregat pertandingan sudah menjadi 3-3, luar biasa Juventus. Mungkin benar juga "tuah kedigdayaan" Roma ikut berpindah ke Juventus selaku team satu negara Italia.
Amazing, pertandingan makin seru dan panas diiringi "hujan kartu". Para Madridista semakin sunyi suaranya, cemas. Jika saya bisa mendengar detak jantung mereka, pastilah suaranya kencang dengan irama yang tidak teratur, biarlah saya terkesan jadi sok tahu. Bagaimana tidak!, sudah unggul tiga gol tanpa balas di Turin minggu lalu dan kini mereka dikejutkan dengan hal yang tidak mereka inginkan. 3 gol yang belum sempat terbalas hingga menit ke 80an hingga menuju akhir babak kedua usai.