Mohon tunggu...
Dua Cerpen
Dua Cerpen Mohon Tunggu... -

2cerpen merupakan komunitas yang mempunyai tujuan membangkitkan minat baca masyarakat. Kami menyediakan cerpen dan berita berkualitas yang bisa dinikmati siapapun yang terdiri dari cerita lucu, cerita rakyat, dongeng, sejarah dan bacaan lain yang terus diupdate.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Indahnya Perbedaan

4 November 2016   09:19 Diperbarui: 4 November 2016   09:33 2276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Menurutku, syal kepalamu terlihat sangat keren,” kata Stephen sambil memakan nastar tersebut dengan satu gigitan.

“Namanya hijab,” Ruri memberitahunya

Tiba-tiba Stephen menarik bajunya keatas kepalanya sehingga ia juga memakai sejenis hijab. Ruri tertawa sangat keras karena anak laki tersebut terlihat sangat lucu. Dia membayangkan kalau orangtuanya akan menyukai Stephen karena dia adalah anak yang kuat dan selalu melihat hal yang positif dalam hidup ini. Hal tersebut merupakan pelajaran yang diberikan oleh ibunya.

Lalu mereka tanpa mengenal waktu, bermain banyak permainan, seperti ‘Truth or Dare’, berlarian di taman bermain, saling mengejar di seluruh tempat. Mereka bertukar cerita dan Ruri bercerita tentang kehidupannya di Jakarta dan Stephen bercerita tentang hal-hal menarik yang bisa dilakukan di London, seperti main di taman atau pergi ke kebun binatang atau pergi ke bioskop.

Tidak lama setelah itu, anak-anak lain memperhatikan bahwa seberapa senangnya Ruri dan Stephen bermain berdua, dan mereka segera berkumpul di sekitarnya untuk ikut bermain dan berbagi cerita. Sebelum bel berbunyi yang menandakan agar anak-anak kembali ke kelas, ada sekumpulan anak-anak yang mendengarkan Ruri bercerita tentang kehidupan di Jakarta dan bagaimana dia haru bersembunyi dibawa ranjang ketika ia mendengar ada ledakan bom di dekat rumahnya, atau bagaimana ia berkunjung ke rumah pamannya yang berada dekat dengan pantai saat liburan. Anak-anak tersebut terkesan dengan cerita-cerita dari Ruri dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

Sebaliknya, Ruri bertanya tentang Inggris dan mengapa disana sangat dingin meskipun sekarang sedang musim panas, dan mengapa ratu tidak menyukai pengunjung. Pertanyaan ini membuat anak-anak lain tertawa.

Pada akhirnya, seorang guru harus keluar ke taman bermain untuk memanggil anak-anak agar kembali ke kelas karena mereka tidak sadar bahwa bel telah berbunyi karena mereka sedang bersenang-senang.

Dalam perjalanan kembali ke kelas, Ruri merasa bersyukur terhadap Stephen karena ia telah menunjukkan sesuatu yang sangat penting. “Bahwa tidak apa-apa untuk menjadi berbeda,” dia berkata pada dirinya sendiri. Bahkan, perbedaan itu bisa menjadi sangat indah. “Dan dengan pemikiran ini dipegang teguh dalam pikirannya, Ruri bertekda untuk membuat kehidupan baru untuk dirinya sendiri di Inggris dan membuat orangtuanya bangga. “Siapa tahu mungkin saat ibu dan ayahku sampai disini, mereka akan tahu bagaimana saya bisa bertemu ratu.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun