Kenyataannya inflasi yang tinggi membuat masyarakat hidup berhemat, banyak PHK dan penurunan jumlah produksi sehingga terjadi kelangkaan barang di pasar, dan ini justru akan menjadi inflasi yang sudah tinggi menjadi lebih tinggi.
upah tenaga kerja akan cenderung turun apabila pengangguran semakin banyak, karena banyaknya pengangguran mencerminkan adanya kelebihan penawaran tenaga kerja. Sebaliknya apabila upah tenaga kerja akan naik bila tingkat pengangguran rendah, karena adanya kelebihan permintaan tenaga kerja. Namun, meskipun pada suatu kondisi dimana terdapat keseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja yang memberikan tingkat upah tertentu, pengangguran masih saja tetap ada, hal ini dikarenakan kurangnya keahlian yang tidak sesuai dengan lowongan dan sebagainya. penawaran dan permintaan itu menentukan tingkat upah dan perubahan upah tergantung dari adanya kelebihan permintaan tenaga kerja. Artinya, semakin besar kelebihan permintaan tenaga kerja, semakin tinggi pula tingkat upah. Karena rasio kelebihan permintaan tenaga kerja sebanding dengan pertumbuhan upah. Karena hubungan antara kelebihan permintaan tenaga kerja sebanding dengan kenaikan upah, yang berarti apabila tingkat upah tinggi maka pengangguran semakin rendah, sebaliknya bila tingkat upah rendah, maka pengangguran semakin tinggi. asumsi dasar dari teori ini adalah apabila upah riil sama dengan upah nominal, dimana upah riil adalah upah nominal dibagi dengan harga berlaku.
Dalam perekonomian pengangguran dan inflasi adalah masalah besar yang perlu dihadapi. Kebijakan pemerintah perlu dilakukan apabila kedua masalah tersebut muncul Masalah pengangguran dapat dilihat dengan dua cara. Yang pertama melihat sumber masalahnya, dan yang kedua berdasarkan karakteristiknya. Berdasarkan sumber pengangguran, dibagi menjadi: pengangguran normal/friksional, pengangguran siklis (kunjungtur), pengangguran terstruktur dan pengangguran teknologi. Berdasarkan ciri -- cirinya pengangguran dibedakan kepada: pengangguran terbuka, pengangguran tersembunyi, pengangguran bermusim dan setengah menganggur. Hal ini dikarenakan adany dorongan pemerintah dalam bidang ekonomi, sosial dan kesejahteraan politik. Dari sudut pandang ekonomi, tujuan mengatasi pengangguran adalah Memberikan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki distribusi pendapatan.
Sumber
Agus wisman, 2019 (EKONOMI MAKRO INFLASI DAN PENGAGGURAN) fakultas ekonomi
    taruma negaraÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H