Sekitar pukul 8 malam NDI menghubungi AT lewat telepon selulernya. Di Houston saat itu AT tengah bersiap-siap berangkat kerja.
AT : "Ada apa NDI?"
NDI : "Kamu dicari Presiden lho!"
AT : "Ah kamu jangan bercanda!"
NDI : "Lho ini serius."
AT : "Ah kamu jangan bercanda NDI, ini aku mau berangkat kerja!"
NDI : "Lhoh ini beneran, kamu mau nggak jadi pembantunya Presiden?"
AT : "Ah kamu jangan bercanda NDI hahahahahaha......Udah ya aku mau berangkat dulu!"
Telepon ditutup AT, NDI pun hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala tak habis pikir. Dan NDI pun tak memikirkan lagi, juga tak melapor ke Presiden soal itu. Namun beberapa hari kemudian Jokowi menghubunginya.
Singkat cerita, AT pun dipanggil Presiden ke Istana, diajak berbincang-bincang tentang migas. AT pun menghubungi temannya itu bahwa ia diundang Presiden dan beberapa hari di Jakarta. Setelah waktu tinggalnya habis, ia pun balik lagi ke Amerika. Ia pun pamitan sama temannya.
"NDI saya mau balik ke Amerika lho." Katanya lewat HP sambil berharap temannya itu dapat kabar kepastian kalau dia akan dipilih jadi Menteri. Namun jawabannya NDI sepertinya membuat kecewa. "Ya udah pulang, hati-hati di jalan!" Harapan AT untuk mendengar berita gembira dari sahabatnya itu pudar, ia pulang dengan pasrah.