“Karena pakaian putih sangat jelas bila terdapat kotoran yang hal ini tidak tampak pada pakaian warna lainnya. Begitu pula pencuciannya lebih diperhatikan daripada pencucian dalam pakaian lainnya. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai menyebut pakain putih sebagai pakaian yang lebih bersih dan lebih baik.”
Kesimpulannya :
Jika Presiden Jokowi mengenakan baju putih untuk menerima tamu dari mana saja, beliau dalam posisi kesehariannya, baik saat bekerja di Istana atau blusukan, artinya dalam suasana SANTAI.
Saya selalu suka jika melihat pak Jokowi mengenakan batik, setiap saat berubah dengan motif dan warna yang berbeda, selalu pas dikenakan beliau. Memang motif dan desain batik saat ini sudah berkembang sedemikian pesatnya, dikenakan terasa nyaman oleh siapa saja, tua muda laki perempuan banyak yang senang.
Memakai batik termasuk pribadi yang pandai berterima kasih, karena batik ini warisan para leluhur bangsa Indonesia, secara tidak langsung jika kita memakai batik berarti kita bangga dengan pakaian khas Indonesia, apapun motifnya, batik menjadi cerminan pribadi Indonesia yang sesungguhnya. Dengan Batik-lah kita jadi pribadi yang pandai bersyukur.
Saat Jokowi mengenakan batik terasa GAGAH, LUWES, LEMBUT, RAMAH, dan SANTUN. Suatu saat usul saya pada beliau tentang baju-baju batiknya pasti akan direalisasikan, entah kapan waktunya.
Kesimpulannya :
Jika Presiden Jokowi mengenakan baju batik di Istana Negara saat menerima tamu, tamu tersebut dianggapnya SPESIAL, artinya beliau secara tidak langsung mengucapkan terima kasih pada para tamu yang bersedia datang saat diundang itu.
Baju Jas berikut dasinya ini adalah kebiasaan orang Barat, sebab bisnis memang berkembang dari sana, jas dasi tersebut sebagai identitas orang bisnis. Walau Jas dan Dasi itu untuk daerah 4 musim, di mana temperaturnya relatif dingin. Jelasnya Jas dan Dasi hasil mengadopsi budaya Barat.