Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna Simbolik di Balik Baju yang Dikenakan Presiden Jokowi Saat Menerima Tamu di Istana Negara

3 Februari 2016   22:51 Diperbarui: 3 Februari 2016   23:10 3159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Menurut pengamatan saya selama melihat Presiden Jokowi berinteraksi dengan banyak kalangan di Istana Negara, pandang saya tak lepas dari pakaian yang beliau kenakan. Dari pakaian yang dikenakan ada makna simbolik yang menarik untuk dicermati dari sosok Jokowi yang menganut budaya Jawa sejak kecil ini.

BAJU PUTIH JOKOWI

Sejak pilpres Jokowi sudah memproklamirkan diri selalu mengenakan baju putih, apakah pilihannya itu tanpa dasar atau hanya kebetulan saja? Mari kita simak simbol baju warna putih dengan referensi yang sudah lama ada.

Warna Putih merupakan warna yang mencerminkan kebersihan, pakaian putih memberikan warna yang eksklusif, bisa dikenakan saat formal maupun santai. Pakaian bersih bisa memberikan sugesti orang yang memiliki kepribadian HIGIENIS dan TERTATA.

Bagaimana kalau ditinjau dari sisi Agama, soalnya Indonesia rakyatnya banyak yang beragama, bila tidak ada tinjauan agamanya rasanya kurang afdol. Baiklah, kita tinjau dari sisi Agama Islam yang mayoritas di sini, dan Jokowi juga beragama Islam.

Dalam SABDA Nabi pakaian putih adalah pakaian yang terbaik, lebih baik dan lebih bersih. Selain itu si pemakai akan senantiasa menjaga bajunya agar tidak terkena kotoran.

Perintah memakai pakaian putih ada dalilnya, beberapa hadits yang bisa disebut antara lain HR. Abu Daud no. 4061, Ibnu Majah no. 3566 dan An Nasai no. 5325. HR. An Nasai no. 5324, hadits shahih, HR. Bukhari no. 5827, HR. Muslim no. 94.

Perintah memakai pakaian putih di sini dihukumi sunnah, bukan wajib. Demikian dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin dalam Syarh Bulughil Marom.

Dalam Hasyiyah As Sindi disebutkan :

لِأَنَّهُ يَظْهَر فِيهَا مِنْ الْوَسَخ مَا لَا يَظْهَر فِي غَيْرهَا فَيُزَال وَكَذَا يُبَالَغ فِي تَنْظِيفهَا مَا لَا يُبَالَغ فِي غَيْرهَا وَلِذَا قَالَ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهَا أَطْهَر وَأَطْيَب

“Karena pakaian putih sangat jelas bila terdapat kotoran yang hal ini tidak tampak pada pakaian warna lainnya. Begitu pula pencuciannya lebih diperhatikan daripada pencucian dalam pakaian lainnya. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai menyebut pakain putih sebagai pakaian yang lebih bersih dan lebih baik.”

Kesimpulannya :

Jika Presiden Jokowi mengenakan baju putih untuk menerima tamu dari mana saja, beliau dalam posisi kesehariannya, baik saat bekerja di Istana atau blusukan, artinya dalam suasana SANTAI.

BAJU BATIK JOKOWI

Saya selalu suka jika melihat pak Jokowi mengenakan batik, setiap saat berubah dengan motif dan warna yang berbeda, selalu pas dikenakan beliau. Memang motif dan desain batik saat ini sudah berkembang sedemikian pesatnya, dikenakan terasa nyaman oleh siapa saja, tua muda laki perempuan banyak yang senang.

Memakai batik termasuk pribadi yang pandai berterima kasih, karena batik ini warisan para leluhur bangsa Indonesia, secara tidak langsung jika kita memakai batik berarti kita bangga dengan pakaian khas Indonesia, apapun motifnya, batik menjadi cerminan pribadi Indonesia yang sesungguhnya. Dengan Batik-lah kita jadi pribadi yang pandai bersyukur.

Saat Jokowi mengenakan batik terasa GAGAH, LUWES, LEMBUT, RAMAH, dan SANTUN. Suatu saat usul saya pada beliau tentang baju-baju batiknya pasti akan direalisasikan, entah kapan waktunya.

Kesimpulannya :

Jika Presiden Jokowi mengenakan baju batik di Istana Negara saat menerima tamu, tamu tersebut dianggapnya SPESIAL, artinya beliau secara tidak langsung mengucapkan terima kasih pada para tamu yang bersedia datang saat diundang itu.

BAJU JAS DASI JOKOWI

Baju Jas berikut dasinya ini adalah kebiasaan orang Barat, sebab bisnis memang berkembang dari sana, jas dasi tersebut sebagai identitas orang bisnis. Walau Jas dan Dasi itu untuk daerah 4 musim, di mana temperaturnya relatif dingin. Jelasnya Jas dan Dasi hasil mengadopsi budaya Barat.

Kesimpulannya :

Jika Presiden Jokowi mengenakan Jas dan Dasi pasti dalam situasi RESMI atau PENTING di mana saja beliau berada, baik di dalam Istana atau di luar Istana Negara.

Sementara BAJU LAIN yang pas dikenakan saat menerima tamu, hanya kasuistis saja. Misalnya mengenakan seragam tentara, beskap lengkap, pakaian adat dan lain sebagainya, di luar baju putih, batik, jas dan dasi.

Demikianlah cerita ringkas di balik baju yang dikenakan Presiden Jokowi dalam makna simboliknya.

Salam NKRI Raya!

Sumber : Facebook

 

Sumber foto : Agus Suparto/Presidential Palace

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun