Kalau Jonru mengatakan kata onani itu sebagai MAJAS atau METAFORA saja, apakah tidak ada metafora lain sebagai pengganti kata onani? Apalagi Jonru yang sudah jadi mualaf itu sering mengutip ayat-ayat suci Alquran dalam berbagai kesempatan, apakah majas onani lebih asyik digunakan untuk menuduh orang lain yang tidak sepaham dengan dirinya?Atau untuk memperhebat tuduhan maka Jonru terpaksa menggunakan majas pertentangan biar pengaruhnya kepada pembaca lebih mengena?
Tuduhan Jonru itu memang sering ASAL JEPLAK saja alias tanpa dipikirkan lebih dalam lagi, apalagi Jonru oleh umat pesbuker sudah dinabi-nabikan, mestinya lebih santun dalam membantah hal yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Tapi berhubung Jonru cuma NABI-NABIAN yang menggunakan taplak meja sebagai dasinya, maka ONANI lebih asyik digunakan daripada kata lainnya.
Mungkin karena Jonru lagi dicekam oleh kebencian, maka sisa hidupnya dipenuhi dengan pikiran tentang kebencian itu sendiri. Jadi jangan menunggu permintaan maaf Jonru kepada Kompasianer Niken Satyawati, sebab itu mustahil dilakukan, dia mungkin lebih memilih onani sampai kejang-kejang daripada minta maaf dengan setulusnya.
Salam NKRI Raya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H