Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ini Dia Penulis Produktif di Kompasiana yang Kena Karma

16 Juli 2012   17:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:54 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua perbuatan yang dilakukan atau disertai dengan kehendak berbuat (cetena) merupakan Kamma. Kehendak dapat berarti keinginan, kemauan, kesengajaan atau adanya rencana berbuat. Jadi Hukum Karma adalah hukum perbuatan yang akan menimbulkan akibat dan hasil perbuatan (kamma-vipaka dan kamma-phala), Hukum kamma bersifat mengikuti setiap Kamma, mutlak-pasti dan harmonis-adil.

Dan Orang Jawa mengenal Pitutur Adiluhur "Nandur kabecikan, ndhedher kautaman", inilah HUKUM KARMA Orang Jawa yang mengandung arti : Jika orang berbuat kebaikan, maka pada suatu ketika dia akan mendapatkan kebaikan. Demikian pula jika orang melakukan kejahatan, maka dia akan mendapatkan yang serupa. Hukum demikian berlaku surut, ke belakang, dan juga ke depan. Maksudnya, jika ortu berbuat baik atau melakukan tindakan keutamaan, maka anak atau cucunya kelak BAKAL MEMETIK BUAH MANIS dari keutamaan sang ortu, demikian juga sebaliknya, perilakunya buruk anak cucunya akan memetik buah keburukan pula. Nasehat orang tua berdasar keyakinan tersebut agar kita selalu NANDUR KABECIKAN, NDHEDHER KAUTAMAN, menanam kebaikan, menyemai keutamaan. Jika semua umat mengamalkan AJARAN LUHUR atau HUKUM EMAS ini, niscaya negara (rakyat) bakal sejahtera.

Lantas, KARMA apa yang layak diterima oleh seorang penulis? Apakah HUKUM KARMA atau KARMA SIMALAKAMA? Atau KARMA yang lain? Buku Karma

Kompasianer yang mengaku bernama Arimbi Bimoseno, seorang ibu dari dua anak, akhirnya menerima KARMA setelah menulis di Kompasiana hampir 1000 tulisan sudah di posting di sini. KARMA itu adalah JUDUL BUKU PERDANA yang berhasil ia hasilkan akibat perbuatannya yang tak kenal lelah dalam mengarungi ribuan kata-kata itu.

Buku Karma Cepat Datangnya sudah tersedia di toko-toko buku dan terpajang di deretan bestseller

Buku yang berjudul KARMA CEPAT DATANGNYA benar-benar buku yang BERNAS dengan kata-kata bijak, sepertinya saya membaca banyak kata-kata mutiara yang terangkai begitu indahnya.

Dalam catatan sang penulis mengatakan bahwa KARMA datangnya seketika dalam artian mengajak pembaca untuk berhati-hati dalam bertindak dan mengkritisi segala sesuatu yang ada dalam kehidupan ini. Dan Karma cepat datangnya sendiri adalah artikel yang terdapat di halaman 114, silahkan Anda mencermatinya sendiri KARMA seperti apa yang dipahami penulisnya.

Renungan Harian

Membaca buku KARMA CEPAT DATANGNYA ini, saya seperti membaca buku RENUNGAN HARIAN, dalam alinea pertama mengutip salah satu ayat dalam Kitab Suci kemudian diuraikan dalam kisah keseharian sebagai inspirasi  Nilai Kehidupan sehari-hari.

Demikianlah sajian dari buku mbak Arimbi Bimoseno ini, selalu diawali dengan kalimat-kalimat SPIRIT OF LOVE kemudian dijabarkan dalam keseharian, ketika Anda membacanya cukup untuk sejenak mengikis kegundahan hati, ada banyak renungan dan kisah yang ditulisnya  begitu mudah dan tidak bertele-tele.

Ada juga kisah yang mengharukan, tentang perjuangan seorang anak SMU (Berseragam putih abu-abu) yang mengimpikan bisa mengenakan sepatu sekolah yang lagi trend saat itu, namun keterbatasan ekonomi keluarganya tak memungkinkan untuk membelinya, bayar SPP saja sering telat. Namun ada kegigihan yang patut dicontoh ketika ia berjuang untuk memdapatkan uang, walau harus nekat merelakan uang SPP-nya untuk suatu biaya kompetisi yang ia ikuti. Silahkan Anda membaca Sepatu Eagle Putih Biru. Apakah itu kisah pribadi penulisnya? Atau sahabatnya? Biarlah menjadi rahasia penulisnya deh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun