Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Benarkah, Kejamnya Dunia Maya tak Sekejam Afriani Susanti?

29 Januari 2012   17:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:19 1961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://1.bp.blogspot.com/-ZyOmBNVr7ug/Tx4BhoDmIFI/AAAAAAAADLQ/qJwFClwLN_0/s1600/sinengapril.png

http://3.bp.blogspot.com/-7PZHd0rIw70/Tx4CCCLY6sI/AAAAAAAADLY/_ODoHpdA62g/s1600/sinengapril.png
http://3.bp.blogspot.com/-7PZHd0rIw70/Tx4CCCLY6sI/AAAAAAAADLY/_ODoHpdA62g/s1600/sinengapril.png

Afriyani Susanti (29) tersangka penabrak 13 pejalan kaki di Tugu Tani menuai banyak kecaman dari masyarakat. Masyarakat dunia nyata maupun dunia maya. Mimik tidak bersalahnya jadi bulan-bulanan. Kejamkah dunia maya?

Afriyani bukannya tidak berperasaan spt yg diduga banyak orang. Fakta yg terungkap dia adalah individu yg represif. Dengan kata lain, Afriyani bahkan cenderung selalu menekan perasaannya sendiri dan memilih untuk tidak menunjukkannya kepada orang lain

Semua org yg tulisan tangannya tegak, dlm Grafologi dikenal dgn istilah vertical slant , akan spt Afriyani dlm mengekspresikan emosinya.

Afriyani selektif dan  hanya menunjukkan perasaannya kepada org2x yg dapat dia percayai serta mampu memberikan rasa nyaman kpd dirinya

Emosi yang tidak stabil, berlebihan dan  tidak berpikir panjang. Tiga hal tersebut sangat kuat “disuarakan” oleh tulisan tangan Afriyani.

Emosi  Afriyani bisa digambarkan, konon bisa : Terlalu sedih, terlalu marah, terlalu senang berubah-ubah hanya dalam hitungan hari, bahkan jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun