Mohon tunggu...
Fajri Almuzaki
Fajri Almuzaki Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hello it's me fajrii

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Menyesal Menganggapnya Enteng

26 September 2024   06:32 Diperbarui: 26 September 2024   06:37 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di rumah itu dikarenakan aku yang paling muda aku mendapat perhatian yang lebih dan itu membuatku tidak gugup lagi dengan abang abang peserta forum yang lainnya di sana mereka sangat friendly dan tidak membeda-bedakan apapun semuanya dihargai di sana tanpa memandang apapun. Itu membuat suasana di rumah itu menjadi sangat seru. Pada malam hari pun kami disuruh tidur oleh panitia, lucunya kami bilang iya dan akupun juga ikut-ikutan bilang iya lalu kami mengambil kasur dari kamar dan meletakkannya di luar sehingga kami semua langsung berbaring. Setelah panitia pergi kami malah tidak langsung tidur kami malah menceritakan kisah horror, aku pun menjadi agak tertarik dan mendengarkan peserta cowok lain yang bernama kak Gabriel menyuruhku untuk tidur tapi aku mengatakan

"Nanti aja kak, Zaki juga mau dengerin cerita kakaknya" rayuku membujuk kak Gabriel agar mengizinkanku mendengarkan kisah seramnya

"Oh baiklah kalau begitu Zaki tapi kalau kamu dah ngantu nanti tidur aja yaa" ucap kak Gabriel

"Siap kak" ucapku girang karena diizinkan untuk mendengarkan kisah horornya

Lalu kami pun bersama mendengarkan maupun menceritakan masing masing kisah horor yang pernah dialami. Sesudah selesai kami pun langsung tidur. 

Keesokan harinya ketika sudah jam 4 aku pun dibangunkan kak Gabriel yang mengajak kami semua agar segera shalat shubuh berjamah. Karena keadaan diluar dingin kami pun memutuskan untuk shalat jamaah di rumah karantina. 

Setelah itu kami disuruh ke lapangan auditorium untuk melakukan olahraga terlebih dahulu. Olahraga yang dilakukan adalah senam lalu lari keliling lapangan. Sehabis olahraga kami dibiarkan istirahat terlebih dahulu sebelum ke auditorium untuk melakukan debat. Kami disuruh mandi terlebih dahulu oleh panitia lalu setelah mandi kami diberikan sarapan. 

Setelah semua itu baru kami ke auditorium untuk debat. Debat disini memakai perhitungan poin yang dimana siapa paling banyak berbicara maka memiliki poin yang banyak. Lalu kami diberikan suatu pernyataan untuk memilih jawaban antara pro atau kontra. 

Di sini aku masih menganggap enteng dan sekali lagi aku menyesal tidak mempelajarinya. Disaat orang lain sudah memiliki 5 poin sedangkan aku masih tidak ada. Setelah debat ini kami melakukan sosialisasi ke masyarakatm Pertama-tama kami harus membuat sebuah mind mapping menggunakan judul yang telan diberikan saat itu aku hanya melihat saja dan tidak membantu dan aku menyesal menganggapnya terlalu enteng. Setelah kami memyelesaikan mind mapping lalu kami disuruh diantar pergi ke bancalaweh untuk sosialisasi disaat semua orang di kelompokku sedang sosialisasi aku malah bermain hp sehingga aku tidak ada di video ketika kelompokku sedang sosialisasi. Setelah itu kami kembali lagi ke auditorium untuk mendengarkan motivasi oleh orang-orang berprestasi yang ads di forum anak. Orang yang pertama memberikan motivasi bernama kak Ayu. Kak Ayu merupakan orang yang sangat hebat dan juga kak Ayu ini pernah menjadi menteri PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). 

Sehabis itu kami lanjut ke hari ke-3 di mana dihari ke-3 ini pada pagi hari kami melakukan game yang disediakan panitia tentu sangat mengasyikkan pada waktu itu. Setelah itu adalah hal yang paling deg-degan karena pengumuman siapa saja yang lolos masuk ke forum anak. Aku yang sudah pasrah karena menganggapnya terlalu enteng pun tidak yakin bisa masuk. Dan yaa aku tidak masuk ke forum anak yang bisa kulakukan hanyalah menyesal menganggapnya terlalu enteng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun