Mohon tunggu...
Fajri Almuzaki
Fajri Almuzaki Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hello it's me fajrii

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Menyesal Menganggapnya Enteng

26 September 2024   06:32 Diperbarui: 26 September 2024   06:37 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku pun langsung mengisi kertas itu sesuai dengan pendapat dan hal hal yang aku ketahui. Tak kusangka diriku yang cuman iseng iseng mendaftar bisa lolos masuk ke fase karantina ucap teman-temanku memberitahuku. Aku terkejut karena dari sekian banyak yang mendaftar di kelasku dan sekolah ini yang lolos cuman 3 orang saja Zizi Dilan dan aku.

Aku yang masih tidak menyangka bahwa bisa lolos pun menjadi kepedean. Sehingga persiapan untuk fase karantinaku tidak serius. Pada masa karantina ada tiga tes yaitu tes bakat, wawancara, dan presentasi ide tentang visi dan misi ketika sudah masuk ke forum anak. Karena aku menganggapnya terlalu enteng karena aku bisa masuk fase karantina dengan mudah jadi aku membuat visi dan misinya terlalu sederhana dan tidak terlalu memikirkan bakatku yang bahkan sebenarnya aku tidak memiliki bakat. 

'Ah fase pendaftaran yang ikutnya banyak aja aku bisa lolos masa fase karantina aja susah paling sepele' pikirku terlalu menganggap enteng. 

Saat keesokan harinya ketika fase karantina selama 3 hari dimulai ayahku pun mengantarkan aku ke auditorium mifan. Disana banyak sekali orang yang lulus fase pendaftaran dan sedang ke fase karantina sepertiku. Aku awalnya sangat gugup dan ragu untuk memasuki auditorium itu. Tapi ayahku menyemangatiku dan akupun mulai masuk ke auditorium. Saat aku memasuki auditorium ada kakak-kakak dari forum anak yang mengurus berkas berkas dan saat kakak-kakak itu melihatku langsung saja dia menyuruhku masuk dan mengisi absen serta memberi jadwal-jadwal kegiatan selama fase karantina 3 hari ini. Hari pertama yaitu tes bakat, wawancara, ide visi dan misi, hari kedua melakukan sosialisasi dan melakukan debat yang panjang. hari ketiga melakukan game game yang telah disediakan oleh forum anak di lapangan. Setelah aku mengisi absen dan menerima jadwal aku pun diberikan nomor peserta lalu masuk kedalam auditorium yang luas di sana telah disediakan kursi, pentas dan lain-lain. 

Aku pun langsung duduk di tempat yang telah disediakan. Karena aku yang paling kecil di sana aku pun gugup dan merasa canggung dengan keadaan di sekitar yang dimana teman-teman karantinaku sudah SMA. Aku yang terlihat paling gugup pun peserta lain langsung mengajakku kenalan. 

"Hai adek, namanya siapa? " ucap kakak itu mengajakku kenalan. 

"Eh i i- iya kak perkenalkan nama saya Fajri Almuzaki biasanya dipanggil Fajri lalu sekolah di MTsN" ucapku sambil agak gagap. 

"Wah adek jangan gagap gitu dong santai aja kok kakak cuman makan nasi bukan makan orang" gurau kakak itu. 

"baik kak" ucapku dengan santai. 

Sesudah itu kakak-kakak dari forum anak langsung saja membagi kami dalam beberapa kelompok sesuai dengan nomor peserta kami. Aku mendapat kelompok yang mendapat giliran pertama dalam tes bakat, kedua tes ide visi dan misi, ketiga tes wawancara. Aku pun yang tidak memiliki bakat pun sangat-sangat panik dan gugup melihat semua orang yang ada di sini memiliki bakat ada yang bisa menggambar hal yang sangut bagus hanya dalam beberapa menit ada yang menyanyi, bermain alat musik dan banyak lagi bakat yang membuat orang terpukau. Sesampainya giliranku tes bakat aku hanya diam dan menampilkan randai yg kupelajari di sekolah. 

Hal itu membuatku malu dan menyesal karena menganggapnya terlalu enteng. Lalu lanjut dengan tes ide visi dan misi yang menggunakan ppt sekali lagi aku sangat tercengang melihat ppt peserta lain yang sangat memukau sedangkan aku biasa saja. Tibalah giliranku disaat itu aku sangat gugup, sehingga membaca ppt milikku yang tidak selengkap peserta lainnya pun terdengar makin aneh. Waktu itu aku sangat malu dengan kejadian itu sehingga terpikir lagi mengapa aku menganggapnya terlalu enteng. Tes ketiga wawancaraku Alhamdulillah lancar dan bisa mendapat nilai yang tinggi. Sesudah ketiga tes itu selesai aku beserta peserta cowok yang lain pergi ke rumah karantina dikarenakan aku membawa barang yang banyak damn badanku ini kecil maka ada kakak panitia forum yang mengangkat koperku dan mengantarku dengan motor miliknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun