“ Beli lima ribu lima ribu ya bang tiga mangkok”, kata Syafa.
“Campur nih,Bu”.
“Iya, Bang”.
Sambil menggoreng si Abang melanjutkan ceritanya lagi. Syafa mendengarkan sambil menangapi.
“Mau pulang kampung bingung, di sana kerja apa”.
“Di kampung juga keadaan semakin susah”.
“Istri saya sih nyuruh pulang ke kampung”.
“Ini aja dagangan boleh ngambil dari bos”.
“Pusing,Bu!”, berkata dengan nada sedih.
Dalam hati, Syafa hanya bisa merasakan penderitaan pedagang itu.
Syafa juga tidak berdaya dengan kondisi saat ini. Syafa hanya bisa menguatkan semangat si abang empek-empek itu. Syafa tidak bisa membantu apa-apa tapi dia hanya bisa mendengarkan keluhan dari pedagang itu sambil berkata,