Mohon tunggu...
Elizza Yuliantari
Elizza Yuliantari Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Dalam perpisahan senja lebih bijaksana Ia pergi dengan keindahan sedang kita berpisah tapi masih bersatu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menantang Badai

28 Oktober 2024   10:44 Diperbarui: 28 Oktober 2024   10:51 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ribuan hari telah berlalu saat ku mulai berbalik arah tak mau menahan rindu

Ribuan manusia telah ku jumpai tapi mengapa hanya kamu di setiap derap langkah kakiku

di balai kota ini dulu kita pernah duduk bersama 

menyimpan semua rasa di dada

ataukah hanya aku saja yang merasa

bahwa rasaku padamu bukanlah teman biasa

di sampingmu lagi  duduk temani dermamu

sungguh hatiku bergetar saat ku dengar doa mereka padaku dan padamu

aduhai nestapa miliku saja

rasa ini datang di saat yang tidak tepat karena ku harus selesaikan mandat kapten yang terhormat

bahwa harus cepat-cepat selesai kuliah biaya semakin melonjak

tapi ku sadar ini pilihan yang berat

dan ku sadar  melepas indah kasih angan bersamamu 

sekarang setelah semua kisah tamat dan hatiku telah tertambat pada jangkar kapal yang lain

kini ku menantang badai, membuka kembali kisah tamat.

biarlah tamat,  semoga engkau selamat dunia akhirat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun