Mohon tunggu...
Elizza Yuliantari
Elizza Yuliantari Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Dalam perpisahan senja lebih bijaksana Ia pergi dengan keindahan sedang kita berpisah tapi masih bersatu

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jangan Takut Tidak Bisa Menyebrang karena Selama Ada Calo, Semua Bisa Diatur Sayang!

20 April 2024   15:07 Diperbarui: 20 April 2024   15:11 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

"Ini tadi pagi saudara saya sudah berhasil menyebrang. Sudah sampai Bengkulu. Tiket habis karena sudah dibeli semua sama Calo. Jadi nanti beli tiket di Calo selisih 100-200 RB dari harga aplikasi Bu, jadi berani aja. Insya Alloh aman" ujar Pak Polisi yang Budiman. 

Hari itu, aku merasa diayomi oleh petugas polisi itu. Harapanku untuk bisa sholat Id di kampung halaman kembali menyala abangku. Sungguh perjalanan memberikan banyak hal. Aku menyukai perjalanan ini.

Sesampainya di pelabuhan Merak mengantrilah kami agar bisa masuk kapal setelah membeli tiket kapal Ferry melalui calo. Sungguh di luar dugaan kapal yang kami tumpangi sepenuhnya full lesehan. Tidak disediakan kursi untuk duduk.

Kami bergabung bersama penumpang yang lain duduk beralaskan koran berbahasa Korea. Saling berusaha untuk terlelap meski sekejap. Di dalam hati ini berdoa semoga kapal ini selamat sampai tujuan. Mampu bersandar di dermaga dan lautan manusia yang ada di kapal ini bisa berkumpul bersama keluarga yang mereka rindukan di kampung halaman.

Penyebrangan dari Jawa menuju Sumatra melalui selat Sunda berhasil. Kami pun memutuskan mencari hotel di dekat pelabuhan Bakauheni dan penuh semua. Kami putuskan untuk sholat subuh terlebih dahulu dan bertanya kepada juru parkir kira-kira penginapan mana lagi yang masih kosong. Sungguh kebaikan kami dapatkan. Petugas masjid mengijinkan kami dan rombongan pemudik lain untuk istirahat di dalam masjid. Tulang ekor ini rasanya sangat lega dan berterima kasih.

6 jam kemudian kami sampai dengan selamat tiba di rumah induk, rumah nenek kami semasa kecil yaitu Ibu Warsini Allahu yarham. Meski nenek telah tiada, kenangannya.masih menetap di sini. Di hati dan pikiran. Sampai jumpa semoga berkenan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun